Memilih Kredit, Patut Pertimbangkan Kemampuan dan Tekanan Psikologis
YOGYAKARTA – Berkeinginan untuk mendapatkan sepeda motor untuk menunjang aktivitas keseharian, tentu mudah bagi yang memiliki dana berlebih. Namun, bagi mereka yang belum banyak mempunyai dana lebih, tentu harus pintar memutar otak.
Sebagaimana yang dilakukan Rahmawati, perempuan yang kesehariannya bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Dirinya berkeinginan memiliki motor untuk menunjang kinerja, sebagai alat transportasi ke tempat kerja. Pilihan memiliki sepeda bukan untuk gaya-gayaan, namun karena rumahnya yang di pinggiran sangat sulit kendaraan umum. Jadi, sepeda motor lah yang ditujunya.
Tentu saja, sebagai perempuan dengan aktivitas tinggi, sepeda motor yang irit, efisien, dan tetap memiliki style tinggi jadi patokan. Antara gaya dengan hemat bahan bakar bersatu, dalam keinginan dirinya, maka, merek Honda lah yang dituju. Dia ingin memiliki sepeda motor merek Honda Scoopy.
Lain halnya dengan Vivi, pekerja sebuah pabrik di dekat tempat tingganya ini, di daerah Tempel, Sleman, Yogyakarta. Dia juga berpikiran sama, untuk memiliki sepeda motor guna dipakai untuk beraktivitas berangkat kerja. Dia harus membeli sepeda motor lagi, mengingat kerjanya berdasarkan shift, kadang dapat jatah pagi, dan setiap beberapa hari kemudian harus masuk malam.
Kebetulan suaminya, meski bekerja di pabrik yang berbeda, juga ada sistem shift seperti dirinya. Jadi, pilihan terbaiknya adalah memiliki dua sepeda motor, untuk dipakai sendiri-sendiri, tanpa harus merepotkan suaminya untuk antar-jemput.
“Kalau pas bisa sih enak, namun, kalau pas beda jadwal, susahnya. Seringkali merepotkan teman, kadang minta tolong saudara. Lama-lama jadi mikir, untuk mencari motor lagi,” ungkap Vivi, pekan lalu (28/10/2023).
Baik Rahmawati dan Vivi, sudah memiliki sedikit tabungan. Untuk dibelikan sepeda motor second sebenarnya sudah bisa. Namun, keduanya khawatir, bila sepeda motor bekas yang mereka beli, ternyata lebih buruk dari mereka duga.
“Seperti membeli kucing dalam karung, karena kami tidak tahu mesin. Jangan-jangan, saat dibeli bagus, begitu kita pakai sering rusak,” ungkap Rahmawati.
Pilihan keduanya tentu saja sepeda motor baru. Untuk itu, kredit satu-satunya jalan. Beruntungnya, di era internet ini, sebelum mereka memutuskan kredit, terlebih dahulu mencari informasi soal kredit, cara menghitung kredit. Semua itu tentu penting dilakukan untuk diketahui agar finansialnya berada di jalur yang benar dan bisa terhindar dari salah perhitungan.
Selain itu, masyarakat yang ingin mengambil kredit motor juga mengetahui beberapa istilah di dalam kredit motor. Nah, berikut ini beberapa istilah yang dikenal saat mengambil kredit. Yakni, tenor, merupakan jangka waktu kredit yang diajukan atau bisa juga diartikan sebagai lamanya kredit motor yang akan diangsur. Tenor juga mengacu pada satuan bulan dan tahun. Contohnya, bila Anda harus melunasi sejumlah motor dengan harga Rp 17.000.000 dalam jangka waktu satu tahun, otomatis harus membayar lunas dalam kurun waktu satu tahun.
Berikutnya, DP, merupakan singkatan dari Down Payment. Ini bisa dikatakan salah satu istilah yang cukup familiar dalam kredit motor. Dalam Bahasa Indonesia, Down Payment itu adalah uang muka yang harus dibayar, sebelum memulai melakukan kredit.
Setelah dikurangi dengan DP, sisanya harus dibayarkan konsumen melalui angsuran setiap bulan selama tenor yang ditetapkan. Bagi konsumen yang mengambil kredit, semakin besar DP, semakin ringan pula jumlah total kredit yang harus diangsur setiap bulannya.
Istilah lain adalah cicilan, adalah angsuran dan besarnya uang yang harus dibayarkan kepada pihak leasing. Cicilan ini sudah termasuk pembayaran bunga yang besarnya ditetapkan pihak leasing atau perusahaan pembiayaan. Terus, ada bunga. Harus diketahui, apabila melakukan kredit motor, konsumen juga terlibat dengan bunga yang akan dibayarkan.
“Biasanya dijelaskan saat mencari informasi ke pihak leasing, atau ke dealer motor. Di situ akan dihubungkan dengan pihak leasing dan akan dilakukan proses survei, hingga di-acc, jumlah pinjaman kreditnya,” ungkap Vivi, yang baru saja mengajukan kredit sepeda motor Beat-nya.
Ia mengungkapkan, ada simulasi kredit motor yang cukup membantu mendapatkan gambaran bagaimana proses kredit motor itu berjalan. Ia mencontohkan, saat akan melakukan pembelian suatu sepeda motor senilai Rp 16.950.000 dan besaran DP-nya sebesar Rp 4.300.000. Maka, besaran angsurannya bisa disesuaikan dengan jumlah tenor atau lamanya jangka waktu pelunasan. Untuk tenor 11 bulan sebesar Rp 1.608.000,- setiap bulan, untuk tenor 17 bulan sebesar Rp 1.132.000,- per bulan dan seterusnya.
“Semakin panjang tenornya, semakin kecil per bulannya. Di sinilah kita harus benar-benar cerdas menghitung uang muka, cicilan agar kebutuhan lain tidk tekor,” katanya sembari tertawa.
Target Penyaluran Kredit
Kinerja perusahaan FIF Group terus dituntut mengalami pertumbuhan. Termasuk tahun ini, di mana kondisi perekonomian jauh lebih baik, pascaCovid-19.
Beberapa waktu lalu, Chief Executive Officer (CEO) PT Federal Internasional Finance (FIF Group) Margono Tanuwijaya menyampaikan, FIF menargetkan akan menyalurkan kredit hingga Rp 37,89 triliun pada 2023. Artinya, angka tersebut lebih tinggi Rp 2,18 triliun dari penyaluran pada tahun 2022 yang nilainya mencapai Rp 35,08 triliun.
Diakui Margono, pertumbuhan penyaluran kredit tersebut lebih rendah dibandingkan penyaluran pada 2022 yang tumbuh hingga 10,23 persen. “Target tersebut dibuat dengan mempertimbangkan situasi di 2023 dengan banyak ketidakpastiannya,” kata Margono.
Selain itu, tahun 2023 ini FIF Group juga menargetkan konsumen yang mengambil kredit bertumbuh menjadi sekitar tiga juta dari 2,74 juta pada tahun 2022. Ini berarti terjadi pertumbuhan sebesar 4,67 persen dibandingkan 2021.
Pada tahun 2022, FIF Group melakukan pembiayaan guna pembelian sepeda motor melalui FIF Astra untuk 1,25 juta konsumen dengan nilai Rp 21,4 triliun atau tumbuh satu persen dibandingkan tahun 2021.
“Pembiayaan sepeda motor hanya sedikit bertumbuh karena di beberapa bulan, yakni pada bulan Mei, Juni, dan bulan Juli terjadi kelangkaan stok sepeda motor, karena faktor ketiadaan mikrocip,” beber Margono.
Data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada periode Januari hingga Agustus 2023, volume penjualan sepeda motor domestik mencapai 4,2 juta unit. Ini terjadi kenaikan sebesar 35,95 persen, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Dengan adanya peningkatan penjualan motor, tren pembiayaan motor diklaim juga mengalami pertumbuhan yang signifikan.
“Sama sebenarnya, secara porsi pembiayaan juga mengalami kenaikan. Kalau tahun 2023 lalu, pembiayaan secara kredit pada angka 56-57 persen, tahun 2023 ini, terjadi lebih dari 45 persen secara porsi penjualan sepeda motor Honda,” kata Chief Marketing Officer FIF Group Daniel Hartono di Jakarta, beberapa waktu lalu (18/10/2023).
Daniel menegaskan, penyaluran kredit motor melalui FIFASTRA pada semester pertama tahun 2022 mencapai lebih dari dari Rp 9,4 triliun. Periode yang sama tahun 2023 ini, perolehannya meningkat jadi Rp 13,7 triliun atau naik 46,3 persen.
“Secara keseluruhan, meningkat 37 persen. Namun, khusus yang motornya itu pada angka 46,3 persen. Sampai akhir tahun itu, bila ditotal, kita sih ingin pembiayaan di angka month financing, di angka Rp 37,89 triliun tahun ini,” ucap Daniel.
Kredit Kredit Cerdas dan Bijak
Dr Ridwan Mahmudi, konsultan dari Strategy Cita Semesta (Coaching, Training, and Consulting) Jakarta mengatakan, saat seseorang diberi pilihan bisa berhutang atau tidak, tentu saja dominan memilih tidak memiliki pinjaman. Namun, saat berkeinginan memiliki suatu barang, dan pilihannya harus mengambil kredit, mau tidak mau, harus menjalankan satu-satunya pilihan tersebut.
Ridwan, CEO Strategy Cita Semesta Jakarta ini mengingatkan, seseorang yang ingin mengambil kredit, tentu saja harus melakukan secara cerdas dan bijak.
“Cerdas yang dimaksud adalah mampu menghitung jumlah pinjaman, cicilan yang harus dibayarkan dan tetap memiliki dana cadangan, saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” saran Coach Ridwan-sapaan akrabnya.
Saat ini, lanjut Coach Ridwan, sepeda motor merupakan alat transportasi yang cukup dibutuhkan untuk memudahkan perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya. Sepeda motor termasuk alat transportasi yang efektif, sebab bisa digunakan pada segala jenis jalan, baik besar maupun kecil.
Metode kredit motor, bila dilakukan tanpa memperhitungkan beberapa hal di atas, bisa jadi kredit yang tidak saja jauh dari produktif, namun juga konsumen tidak melakukan secara cerdas dan bijak.
Karenanya, bila seseorang memperhitungkan beberapa hal, seperti menyesuaikan dengan kemampuan finansia, memilih jumlah DP yang lebih besar, memilih sepeda motor sesuai kebutuhan dan terlebih dahulu melakukan riset atas sepeda motor yang diingkan, termasuk melakukan perbandingan dengan jenis dan merek lain, bisa dikatakan pilihan melakukan kredit itu termasuk cerdas dan bijak. “Kembali ke calon nasabah sendiri sih, tentu saja, masukan-masukan itu menjadi bahan pertimbangan tersendiri,” imbuhnya.
Selain hal itu, Coach Ridwan yang pernah bekerja di lembaga keuangan ini menambahkan, calon nasabah yang ingin mengambil kredit, sebaiknya memilih tenor pendek, melihat ada tidaknya ketersediaan asuransi, dan
Memilih lembaga pembiayaan yang tepercaya. Tentu saja, untuk yang terakhir ini, FIF Group merupakan lembaga pemberi kredit yang cukup beken di tanah air.
Pinjaman yang diajukan pada bank, umumnya memiliki alur yang kurang lebih sama dengan dealer atau leasing motor. Untuk pinjaman online, harus lebih ketat lagi dan harus dipelajari, apakah platform yang digunakan terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Saat saat Talkshow: IMOS+ 2023 bertema “Ajang Miliki Segala Kebutuhan Keputusan Finansial yang Tepat dan Bijak,” di Tangerang, pekan lalu (28/10/2023), New Motorcycle (NMC) Financing Marketing Regional II Division Head PT Federal International Finance (FIF Group) Ronald Bintoro menegaskan, PT Federal International Finance (FIFGROUP) merupakan perusahaan pembiayaan terkemuka Indonesia dan selalu memberikan pembiayaan sepeda motor secara cerdas bagi konsumennya.
Menurutnya, pembiayaan atau kredit menjadi suatu solusi finansial pilihan yang jika dioptimalkan dengan bijak tentu bisa mempermudah masyarakat dalam memiliki segala macam kebutuhan.
Ronald mengungkapkan, untuk mendapatkan persetujuan kredit motor yang cepat, ada beberapa point penting yang harus diperhatikan calon konsumen. Yakni, harus memastikan dokumen lengkap, memiliki rekam jejak peminjam baik, memiliki penghasilan tetap, berdomisili jelas dan wajib mempertimbangkan jumlah uang muka (DP) yang lebih besar. Terakhir, ada Batasan usia yang mengajukan, yakni antara 21-60 tahun.
Pengamat Psikologi dari Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Jakarta Nurdin Adiyansah MPsi mengingatkan, bahwa mengambil kredit itu sah-sah saja. Namun, Adin-sapaan akrab Nurdin Adiyansah mengingatkan, mereka yang berjuang untuk melunasi utang bisa mengalami masalah kesehatan mental, depresi, dan kecemasan. Perasaan cemas bisa muncul dengan berbagai pemicu. Seperti kekhawatiran terus-menerus tentang uang, mengalami perasaan luar biasa kewalahan tanpa akhir yang terlihat, dan keputusasaan.
Adin menyitir penelitian dari John Gathergood dari University of Nottingham, dosen dari Fakultas Ilmu Sosial yang mempelajari kondisi ekonomi dan hubungan emosional, mengatakan utang sangat terkait dengan depresi dan kecemasan. Dalam studi yang dilakukan Gathergood, menemukan bahwa mereka yang berjuang untuk melunasi utang bisa mengalami masalah kesehatan mental, depresi, dan kecemasan yang parah dua kali lebih besar.
Menghindari hal tersebut, lanjut Adin, seseorang yang ingin mengambil kredit juga dianjurkan pula membentuk “rem” diri agar tidak terjebak utang. Diakuinya, gaya hidup dan tuntutan sosial sangat bisa membuat orang-orang terjebak pada utang yang seharusnya tidak dilakukan. Mencukupi diri dengan apa yang dimiliki tanpa memaksakan sesuatu adalah kebiasaan yang senantiasa diterapkan supaya terhindar dari utang yang menyesatkan.
“Biasakan diri membayar segala sesuatu secara tunai. Jadi, jangan memilih kredit, bila tidak perlu. Perhatikan persentase bunga pinjaman dan jangan pernah melakukan pinjaman pada Lembaga yang tidak bertanggung jawab,” sarannya.
Ia juga meminta saat harus mengambil kredit, wajib berdiskusi dengan orang yang bisa memberikan masukan secara ideal dan memiliki pengalaman di bidangnya. Dengan begitu, dia tidak terjebak pada pola kredit yang membebani dan justru memilih cara kredit dengan cerdas dan bijak.(Heroe)