Bertema ’Senang Mayang,’ Kundha Kabudayan Hadirkan Festival Dalang Anak Kota Yogyakarta 2024

YOGYAKARTA – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta menyelenggarakan Festival Dalang Anak Tingkat Kota Yogyakarta di nDalem Ngabean, Selasa (28/5/2024). Adapun tema yang diangkat pada tahun ini adalah “Senang Mayang.”

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti SSos, MM mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk seleksi untuk memilih dalang anak terbaik sebagai perwakilan dari Kota Yogyakarta. Menurut Yetty, para pemenang nantinya akan dikirim lomba serupa di tingkat DIY.

Baca juga :  Kundha Kabudayan Kota Yogyakarta Hadirkan Pelatihan Pra-Kompetisi bagi Talenta Bahasa Sastra

Selain itu, lanjut Yetty, penyelenggaraan Festival Dalang Anak ini juga bertujuan sebagai regenerasi seniman dalang pada masa yang akan datang.

Memang, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta bersama Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kota Yogyakarta memiliki komitmen yang sama. Yakni terus memfasilitasi pengembangan hasil cipta, rasa, dan karya seni pedalangan.

“Salah satunya dengan memberikan ruang berekpresi dan berkarya seni, terutama bagi anak-anak Kota Yogyakarta yang memiliki potensi dan minat terhadap kesenian ini,” ungkap Yetty, di sela acara.

Adapun rangkaian kegiatan Festival Dalang Anak Kota Yogyakarta tersebut, dimulai dengan seleksi awal melalui pengiriman rekaman video mendalang atau memainkan wayang secara sederhana sesuai persyaratan yang ditentukan panitia. Peserta juga mencantumkan link YouTube yang berisi video-video mendalang. Hal ini merupakan bentuk seleksi awal dari Festival Dalang Anak Tingkat Kota Yogyakarta 2024 yang dikhususkan bagi anak Kota Yogyakarta, berusia 8 hingga 15 tahun.

Ada tujuh peserta yang lolos pada seleksi awal tersebut. Yakni, Keefe Juris Privian dari Kemantren Pakualaman, Alfariel Augusto Wijonarko dari Kemantren Pakualaman, Elia Jalu Langit Biru dari Kemantren Jetis, Arjuna Putra Harianto dari Kemantren Kotagede, Ivo Lanta Sang Kesawa dari Kemantren Umbulharjo, Rafael Windrasto Satrio Adhi dari Kemantren Mantrijeron, dan Pramunditya Ahimsa Untoro dari Kemantren Jetis.

Selanjutnya, mereka mengikuti tahap pementasan yang diselenggarakan pada Rabu (28/5/2024). Ke tujuh peserta tersebut membawakan lakon yang berbeda. Masing-masing lakon yang dibawakan, Keefe (Kemantren Pakualaman) membawakan lakon “Topeng Waja.” Kemudian, Alfariel (Kemantren Pakualaman) membawakan lakon “Kangsa Adu Jago,” Jalu (Kemantren Jetis) dengan lakon “Aji Narantaka,” Arjuna (Kemantren Kotagede) menampilkan lakon “Gatotkaca Dadi Ratu,” Ivo (Kemantren Umbulharjo) dengan lakon “Senggana Duta.” Sementara itu, Rafael (Kemantren Mantrijeron) menampilkan lakon “Bima Bothok” dan Pramunditya (Kemantren Jetis) membawakan “Gatutkaca Winisuda.”

Dewan juri dari PEPADI Kota Yogyakarta terdiri dari Giyatno, Fani Rickyansyah, dan Bayu Aji Nugroho. Berdasarkan hasil sidang para juri, akhirnya ditetapkan pemenang dari Festival Dalang Anak Kota Yogyakarta 2024. Hasilnya, Ivo Lanta Sang Kesawa meraih juara I, dan tempat kedua dan ketiga adalah Rafael Windrasto Satrio Adhi dan Keefe Juris Privian. Kemudian, Alfariel Augusto Wijonarko menempati juara harapan I, Pramunditya Ahimsa Utoro berada diposisi kelima atau juara harapan II, serta Arjuna Putra Harianto diposisi keenam atau jaura harapan III. Untuk peserta termuda pada Festival Dalang tahun 2024 ini, Elia Jalu Langit Biru keluar sebagai peraih harapan IV.

Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah piagam penghargaan dan uang pembinaan Rp 3 juta untuk juara pertam. Hadiah juara kedua dan ketiga, masing-masing Rp 2.5 juta dan Rp 2 juta. Selanjutnya, juara harapan I mendapatkan uang pembinaan Rp 1,5 juta, disusul juara harapan dua dan harapan ketiga, masing-masing mendapatkan uang pembinaan Rp 1 juta dan Rp 750 ribu. Terakhir, juara harapan IV mendapatkan Rp 750 ribu dan semua hadiah dipotong pajak.

Salah satu peserta, Pramunditya Ahimsa Untoro mengaku bangga bisa lolos dalam seleksi dalaang anak tersebut.

“Tio bangga menjadi pemenang harapan II. Bangga rasanya bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Salut juga semua teman teman Tio yang sudah melestarikan budaya Jawa. Teruslah menjadi generasi muda, generasi Jawa yang “nJawani,” ungkap Tio-sapaan akrab Pramunditya Ahimsa Untoro.(Heroe)