Seorang pekerja tengah memanen sawit.

Tangkal Isu Negatif, Dorong Siswa dan Mahasiswa Menjadi Duta Sawit

Ekonomi

JAKARTA – Kelapa sawit dengan berbagai jenis produk turunannya merupakan komoditas yang dibutuhkan seluruh lapisan masyarakat. Keberadaannya sangat penting bagi masyarakat dan negara. Sayangnya, kampanye dan isu negatif banyak dikembangkan dan disebarkan oleh mereka yang antisawit, termasuk dari negara pesaing.

Isu negatif soal sawit lebih banyak karena persaingan ekonomi global. Belum lagi, di dalam negeri, banyak yang belum memahami akan manfaat kelapa sawit secara menyeluruh.

Baca juga :  Di antara 15 Perusahaan Rintisan, Transporta Terpilih Ikut Program Inkubasi Startup Studio Indonesia Batch

“Dunia Pendidikan merupakan dunia yang strategis untuk menjembatani, bagaimana isu-isu negatif ini bisa dihilangkan,” kata Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sulawesi Selatan Hasnawi Haris saat kegiatan Palm Oil Edutalk Sulawesi Selatan bertema “Kupas Tuntas Mitos dan Fakta tentang Kelapa Sawit” yang diadakan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di Kota Makassar, baru-baru ini.

Kegiatan tersebut diikuti para guru, siswa, dan mahasiswa dari 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan secara hybrid.

Hasnawi melanjutkan, siswa-siswi dan para mahasiswa diharapkan menjadi Duta Sawit yang berperan penting dalam penyebaran informasi positif tentang kelapa sawit. Tidak hanya itu, lanjut Hasnawi, mereka juga diharapkan memahami manfaat kelapa sawit secara luas.

Sementara itu, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Muhlis menyatakan, dukungannya untuk melahirkan duta-duta sawit dalam dunia pendidikan di Provinsi Sulawesi Selatan. Langkah tersebut ditempuh untuk menangkis isu-isu negatif yang diterima generasi muda. Apalagi Provinsi Sulawesi Selatan juga salah satu sentra produsen sawit di Indonesia.

CSR Officer PT Sinarmas Agribusiness and Food Donni Indra memaparkan kelapa sawit merupakan komoditas yang semua morfologi tanamannya bisa dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai guna dan bernilai ekonomi tinggi. Dalam 24 jam kehidupan sehari-hari masyarakat di dunia ini, minyak sawit bisa ditemukan dalam semua produk turunan yang digunakan. Baik produk pangan, oleokimia, hingga bahan bakar.

Tidak hanya itu, dalam rangka memupuk jiwa kewirausahaan para siswa dan mahasiswa serta memanfaatkan limbah, pada kegiatan tersebut juga dilakukan demo pembuatan produk sabun dan lilin hias/aromaterapi dari minyak goreng sawit bekas (minyak jelantah). Demo dipraktikkan Tim dari LP2M Universitas Negeri Makassar (UNM) Moh. Ahsan S. Mandra.(redaksi)

duta sawit isu mahasiswa negatif sawit siswa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts