Seminar AWS Initiate digelar di Hotel Langham Jakarta

Infrastuktur Digital Masih Jadi Masalah Besar Dunia Pendidikan Tinggi

Kampus

JAKARTA – Mencetak generasi bangsa yang mampu bersaing di era digital seperti saat ini, memerlukan dukungan fasilitas teknologi dan jaringan internet yang mumpuni. Ada berbagai manfaat yang menanti para pengguna teknologi. Mulai dari kemampuan untuk mengakses berbagai macam pengetahuan, buku, hingga membantu pengelolaan kampus. Tidak sedikit perguruan tinggi yang mencanangkan transformasi digital di kampusnya.

CEO SEVIMA Sugianto Halim mengungkapkan, rencana digitalisasi tak jarang berhenti menjadi wacana karena satu hal. Yakni, masalah infrastuktur. Terlebih bagi perguruan tinggi di luar pulau Jawa, di mana infrastruktur yang masih minim.

Baca juga :  Pecahkan Rekor ASIA, Tim Garuda UNY Sabet Juara Shell Eco Marathon Asia 2022

“Permasalahan perguruan tinggi kalau dilihat secara umum banyak faktor yang menjadi kendala adalah infrastruktur digital. Di Pulau Jawa mungkin sudah oke, kalau di luar jawa beda cerita. Jangankan internet, listrik saja ada yang tidak sampai 24 jam. Hal ini menghambat kampus untuk melakukan digitalisasi dan mengembangkan sistem akademik yang terintegrasi,” ungkap Halim saat acara Initiate Jakarta yang diadakan oleh AWS Initiate, pekan lalu (14/10/2022).

Seminar AWS Initiate digelar di Hotel Langham Jakarta, dan dihadiri Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek Dr Sri Gunani Partiwi, Direktur Operasi Pos Indonesia Hariadi, Pimpinan Amazon Web Service, dan ratusan peserta seminar.

Walaupun masalah infrastuktur adalah masalah besar dan sudah terjadi sejak lama di Indonesia, Halim mengungkapkan, bukan berarti hal ini tidak ada solusinya.

Ia meneruskan, salah satu solusinya adalah sistem akademik berbasis cloud (komputasi awan). Dengan sistem akademik berbasis cloud, data, dan aplikasi perguruan tinggi seolah-olah akan disimpan di awan. Awan tersebut berupa kumpulan server dari penyedia layanan Cloud, yang terjamin jaringan infrastuktur, listrik, serta keamanan datanya, sehingga perguruan tinggi bisa memiliki sistem akademik tanpa perlu harus mengembangkan server dan infrastuktur jaringannya sendiri.

“Menggunakan Sistem Akademik berbasis Cloud tidak perlu pusing urusan server dan listrik. Selain itu, solusi cloud dihitung secara angka, lebih murah. Jika menggunakan server sendiri, ada hidden cost-nya lebih tinggi dan waktu yang terbuang untuk merawat server,” paparnya.

Halim menambahkan, penggunaan sistem cloud kini telah menjadi tren baru. Sistem akademik berbasis cloud yang dikembangkan Sevima bersama Amazon Web Service (Sevima Platform), telah digunakan ratusan perguruan tinggi di Indonesia.

Ribuan kampus yang tergabung dalam Komunitas SEVIMA juga bisa mengakses sistem akademik secara gratis (Go-feeder Community), mengakses kelas-kelas digital gratis di Aplikasi Sevima Edlink, hingga berjejaring secara online dan mengikuti pelatihan dalam bentuk Webinar yang servernya juga berbasis cloud.

Senada, Plt Direktur Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dr. Sri Gunani Partiwi mendorong semua civitas akademika melakukan akselerasi digital. Kemendikbudristek juga menyiapkan berbagai platform digital untuk memfasilitasi seluruh sistem pendidikan.

“Kebutuhan digital tidak bisa dihindari. Kemendikbudristek memfasilitasi sistem pembelajaran daring (SPADA), sistem informasi kelembagaan, sampai kerja sama dengan mitra untuk pelatihan digital lewat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Sudah banyak mahasiswa ikut pelatihan dan sertifikasi terkait Cloud,” ujar Sri Gunani.

Direktur Operasi Pos Indonesia Hariadi juga mengatakan, pihaknya melakukan transformasi digital untuk menjawab tantangan zaman. Kini, semua layanan di Pos Indonesia sudah bisa diakses melalui aplikasi dan mendukung kebutuhan dunia pendidikan.

“Sejak 2021, kami mencanangkan 7 program transformasi digital. Saat pandemi mencoba hybrid, semua layanan tersedia di aplikasi baik logistik maupun jasa keuangan, termasuk pembayaran uang kuliah (UKT/SPP) beberapa kampus sudah bisa dilakukan lewat aplikasi kantor pos yang berbasis cloud,” kata Hariadi.(redaksi)

cloud era digital fasilitas teknologi infrastuktur internet jaringan perguruan tinggi SEVIMA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts