Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Yogyakarta

Bulan Inklusi Keuangan, OJK DIY Gandeng Lembaga Jasa Keuangan Adakan Literasi Keuangan

Ekonomi

YOGYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY terus memperbanyak akses masyarakat dalam memperoleh layanan fasilitas dari lembaga jasa keuangan, baik berupa rekening, tabungan, maupun pasar modal. Kampanye tersebut terus didengungkan, terutama pada Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Oktober 2022 ini.

Program BIK memang bertujuan meningkatkan inklusi dari produk atau jasa lembaga jasa keuangan yang ditargetkan Inklusi Keuangan Nasional mampu mencapai minimal 90 persen pada 2024 mendatang.

Baca juga :  JOSS! Bank DKI Kembali Raih Top Corporate Finance Award 2022

“Setiap 100 orang, minimal 90 orang memanfaatkan layanan dari produk atau jasa lembaga jasa keuangan. Kami terus melakukan BIK setiap tahun dan bertujuan meningkatkan inklusi keuangan dengan berbagai cara atau metode literasi dan edukasi kepada masyarakat,” papar Kepala OJK DIY Parjiman, Kamis (27/10/2022).

Jimmy-sapaan akrab Parjiman meneruskan, literasi keuangan pada masyarakat penting bagi perlindungan konsumen. Semua mengetahui, banyak permasalahan yang sering terjadi terkait lembaga jasa keuangan. Kebanyakan, permasalahan muncul dikarenakan ketidakpahaman masyarakat soal produk yang diterbitkan lembaga jasa keuangan tersebut.

“Saat pengenalan dan pemasaran, pemasar atau agen tidak secara transparan menjelaskan kepada konsumen atau masyarakat dengan risiko, bunga, biaya, dan sebagainya. Saat realisasi, semisal produk asuransi yang investasinya bisa naik atau turun, si agen hanya menjelaskan yang manis-manisnya saja, padahal bisa merugi,” jelasanya.

Ia menyebut, akibat kurangnya transparansi dari tenaga pemasar atau agen tersebut, akhirnya menimbulkan keluhan masyarakat.

“Kami banyak menerima pengaduan konsumen selama ini. Kami terus melakukan literasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi tingkat permasalahan antara lembaga jasa keuangan dengan konsumen,” kata Jimmy.

OJK, lanjut Jimmy, juga mengeluarkan aturan main baru yang lebih menekankan pada market conduct. Lembaga jasa keuangan diminta melakukan literasi dan transparansi terhadap produk dan jasa yang dimiliki selama BIK berlangsung. Terkait dengan inklusi, OJK DIY juga melakukan Business Matching UMKM dengan lembaga jasa keuangan.

Upaya literasi tersebut dilakukan menyeluruh di kabupaten/kota di DIY. Pihak OJK melakukan inklusi sekaligus dengan pembukaan Rekening Efek Asuransi Mikro bagi keluarga di Kulonprogo. Dari survei tahun 2019, inklusi keuangan nasional mencapai 38 persen dan inklusi mencapai 76,18 persen.

“Kami berharap pada tahun ini, juga dilakukan survei. Kami memprediksikan, kemungkinan besar hasilnya naik tingkat literasi maupun tingkat inklusinya. Sejauh ini, tingkat literasi dan inklusi di DIY cukup tinggi alias di atas nasional 53 persen pada 2019,” katanya.(redaksi)

BIK Oktober 2022 bulan inklusi keuangan inklusi lembaga jasa keuangan OJK DIY Otoritas Jasa Keuangan pasar modal rekening tabungan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts