Mahasiswa KKN UGM Sukses Turunkan Angka Stunting di Jepara Jawa Tengah
JEPARA– Sebanyak 27 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Program KKN-PPM UGM berhasil menurunkan angka stunting di dua desa di Kabupaten Jepara. Yakni, Desa Jambu dan Desa Sekuro yang keduanya berada di Kecamatan Mlonggo.
Sebelum ada kegiatan penerjunan KKN, pada bulan Juni 2023, jumlah angka stunting di dua desa tersebut sekitar 144 anak mengalami stunting. Selama pelaksanaan KKN-PPM, sekitar 45 hari, jumlah angka stunting menurun menjadi 123 anak.
“Ada penurunan sekitar 21 anak stunting selma KKN,” kata Camat Mlonggo Sulistyo saat menerima kunjungan tim Komisi V Senat Akademik meninjau kegiatan KKN PPM UGM di Balai Pertemuan Kantor Kecamatan Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (8/8/2023).
Sulistyo mengapresiasi keberhasilan dari program kerja mahasiswa KKN yang membantu pemerintah kecamatan menurunkan angka stunting yang kini menjadi program kerja nasional.
”Kami betul-betul sangat terbantu adanya program KKN dari sisi pemberdayaan masyarakat. Sudah banyak program yang dilaksanakan oleh adik-adik mahasiswa KKN. Di antaranya, penanganan stunting menjadi isu strategis baik nasional dan daerah,” ungkapnya.
Ditambahkan Sulistyo, mahasiswa KKN UGM benar-benar menerapkan ilmu yang mereka peroleh dari kampus dan diimplementasikan di masyarakat, terutama dalam pemecahan persoalan di setiap desanya.
“Apa yang dilakukan ini sangat membangggakan. Apa yang menjadi inovasi dan gagasan kreatif bersama masyarakat selama ini akan terus bisa menurunkan angka stunting. Mahasiswa KKN benar-benar melakukan apa yang diperoleh dari kampus dan diimplementasi di Kecamatan Mlonggo,” tegasnya.
Meski yang dilakukan mahasiswa belum sepenuhnya bisa menyelesaikan persoalan dengan tuntas dalam masa KKN, ia berharap, pihak UGM terus menerjunkan mahasiwa KKN, terutama pemberdayaan UMKM di sepanjang pantai pantura dan pengembangan destinasi wisata di Kecamatan Mlonggo.
Nicolas Kriswinara, mahasiswa Kormanit KKN Unit Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah mengatakan, program penurunan stunting menjadi salah satu dari empat program unggulan yang dilakukan 27 mahasiswa yang terbagi dalam empat kluster. Yakni, kluster sosial humaniora, agro, medika, dan saintek.
Dikatakan Kris, sapaan akrab Kriswinara, program penurunan stunting dilakukan dengan melakukan pemetaan setiap rumah dengan kerja sama dengan delapan Posyandu lewat penyuluhan dan edukasi soal stunting melalui pemberian makanan tambahan.
“Kita melakukan program social mapping penyebab masalah yang terjadi dengan mengukur tinggi badan per umur balita, kerja sama interdisipliner untuk pencegahan seperti dari farmasi mengenai saran obat untuk ibu-ibu, sosialisasi gemar makan ikan dan kacang kedelai, dan pisang,” katanya.
Saat melakukan edukasi, lanjut Kris, tim mahasiswa membagikan juga makanan tambahan secara gratis dan mengajarkan cara mengolah makan dari sumber yang bisa diperoleh dari lingkungan sekitar.
“Kami memberikan makanan tambahan secara fisik gratis dan mengajarkan cara mengolah makanan yang cocok mengatasi stunting,” jelasnya.
Edukasi penurunan stunting menyasar kelompok ibu-ibu di dua desa dengan bekerja sama dengan 8 pengurus posyandu. “Kami juga menemui 7-8 posyandu setidaknya 2-3 kali seminggu bekerja sama dengan kader mengetahui jumlah stunting, pengecekan, dan pemberian makanan tambahan,” ungkapnya.
Kasubdit KKN DPkM UGM Nanung Agus Fitriyanto MSc PhD mengatakan, inovasi dan keberhasilan program kerja yang dilakukan mahasiswa KKN menjadi salah satu kriteria penilaian dari kegiatan KKN yang dilakukan mahasiswa. Selain melaksanakan program di lapangan, mahasiswa juga diharapkan bisa mempraktekkan ilmunya serta memahami nilai etika dan norma yang berlaku di masyarakat.
“Di samping bisa mengimplementasikan ilmunya, mahasiswa juga memahami etika, norma, dan adat istiadat masyarakat, sehingga tujuan KKN untuk meningkatkan rasa empati dan kepedulian sangat diutamakan,” katanya.
Ketua Komisi V Senat Akademik (SA) UGM Prof Dr Eng Ir Deendarlianto ST Meng mengapresiasi capaian kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN. Menurutnya, Senat Akademik (SA) juga menilai melalui kegiatan KKN ini diketahui sejauh mana peran besar UGM dalam bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menuntaskan berbagai persoalan di masyarakat serta mendukung program pembangunan.
“Kami melakukan penilaian kualitatif seberapa besar pengaruh pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di daerah setidaknya bisa memberikan dampak langsung bagi masyarakat baik baik dari capaian SDGs, program pembangunan dan peningkatan SDM,” jelasnya.
Menurut Prof Deenindarlianto, pengalamanan mahasiwa selama menjalankan KKN diharapkan semakin meningkatkan kompetensi mahasiswa berkarya yang sesungguhnya, setelah lulus menjadi sarjana. “Setidaknya KKN ini memberikan impact baru bagi mahasiswa itu sendiri,” katanya. (Sekarlangit)