Pengurus HMJ Fisipol UWM Yogyakarta usai dilantik.

Dekan Fisipol UWM: Aktivitas Organisasi Ekstra Kampus Bukan Hambatan Kuliah Sukses

Kampus

YOGYAKARTA – Menjadi aktivis organisasi ekstra kampus merupakan pilihan strategis bagi mahasiswa untuk mendapatkan ketrampilan teknis lunak alias soft skill. Pilihan menyibukkan diri dalam kegiatan ekstra kampus ini bisa dilakukan, seiring kegiatan akademik. Terutama bagi mahasiswa yang memiliki manajemen perencanaan kegiatan yang baik.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta Dr As Martadani Noor MA menyatakan, mahasiswa jangan membenturkan kegiatan ekstra kampus dan kegiatan akademik, serta dibuat sebagai alasan integrasi dua kegiatan menjadi penghalang mencapai sukses kuliah.

Baca juga :  UWM Yogyakarta Rayakan Dies Natalis ke-41, Akselerasi Pendidikan Menjadi Pilihan Paling Rasional

Banyak aktivis kampus di berbagai perguruan tinggi di Indonesia menjadi orang sukses, karena mereka mendapatkan pengalaman ketrampilan halus sekaligus mendapat ilmu pengetahuan melalui proses perkuliahan.

“Mengapa aktivis kampus bisa sukses. Kuncinya, bagaimana mengatur waktu berorganisasi dan kegiatan kuliah. Kedua kegiatan di ranah berbeda itu bisa berjalan seiring, tidak saling benturan selama mahasiswa yang memilih menjadi aktivis memiliki perencanaan dan penjadwalan manajemen waktu. Jadi, mahasiswa bisa sukses sebagai aktivis dan kuliahnya bila memiliki perencanaan baik,” kata Martadani saat melantik Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Administrasi Publik dan Ilmu Komunikasi Fisipol UWM di kampus UWM Yogyakarta, Selasa (12/9/2023).

Pengurus HMJ yang dilantik untuk masa kerja satu tahun ke depan (September 2023 – September 2024) dari Jurusan Administrasi Publik sebagai ketua adalah Ananda Fikri Sulistyo. Kemudian, sekretaris dipercayakan kepada Diajeng Sekar Baiti Jannata Firdaus, dan bendahara Anggita Sita Juniellen.

Kemudian, pengurus HMJ Ilmu Komunikasi sebagai ketua adalah Rebaudhy Mahardika Pamungkas, sekretaris Kukuh Rahmat Priono, dan Bendahara Vira Fathihatun Najah.

Turut dilantik, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan ketua divisi hubungan masyarakat, sumber daya manusia (SDM), minat bakat, dan kajian strategis.

Pengurus MHJ Sosiologi tidak ikut dilantik, karena masa kepengurusan 2022-2023 masih belum selesai.

Selanjutnya, Senat Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat fakultas juga dalam proses pembentukan. Target Dekan Fisipol UWM Yogyakarta, BEM fakultas bisa dibentuk paling lambat satu bulan ke depan atau sekitar bulan Oktober 2023.

Pengurus HMJ layaknya badan legislatif sekaligus eksekutif, lanjut Martadani, harus menyerap aspirasi para mahasiswa di jurusan atau program studi masing-masing dan melaksanakan aspirasi mahasiswa yang lolos menjadi program kerja.

“Pengurus harus menyerap dan menyalurkan aspirasi para mahasiswa di program studi masing-masing. Itu tugas pengurus himpunan di tingkat program studi,” tegasnya.

Ditambahkan, pembelajaran menjadi legislatif sekaligus eksekutif bagi mahasiswa jurusan layaknya proses karya membuat tembikar. Awalnya, tanah sebagai bahan dasar hanya onggokan barang warna coklat. Ketika diolah, diproses, dibentuk, atau produksi akan menghasilkan tembikar yang indah dan fungsional. Aktivis mahasiswa himpunan dalam mencari bahan materi kerja, proses perencanaan kerja, dan melaksanakan layaknya proses produksi. Bila terencana dan dilaksanakan secara baik, hasilnya sangat baik dan bernilai tinggi. (Sekarlangit)

akademik Aktivis ekstra kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik FISIPOL kampus ketrampilan lunak organisasi soft skill teknis Universitas Widya Mataram UWM Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts