AWAN Perluas Bisnis melalui Strategi GTM, Luncurkan Produk Baru via Eranyacloud
JAKARTA – PT Era Digital Media Tbk menggelar paparan publik (public expose) di Jakarta. Pada kesempatan tersebut, emiten berkode saham AWAN tersebut memaparkan perkembangan terkini Perseroan, termasuk kinerja PT Era Digital Media Tbk sampai akhir triwulan ketiga tahun 2023 (9M-2023) dan prospek tahun 2024.
Seperti diketahui, AWAN sukses melakukan IPO pada 18 April 2023 dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 30x dengan pembelian melalui e-IPO mencapai Rp 2,4 triliun. Sampai akhir Oktober 2023, harga saham AWAN meningkat sampai 180% sejak IPO.
Perseroan memiliki tiga bisnis utama. Yakni, mobile content dan games, over the top (OTT) dan produksi konten, serta infrastruktur komputasi cloud melalui entitas anak, di mana AWAN merupakan perusahaan penyedia mobile digital entertainment yang berkomitmen menciptakan inovasi di sektor VAS (Value Added Service) melalui kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi.
PT Era Digital Media Tbk berlisensi sejak 2016 dan lebih dari 2 juta pelanggan berbayar per 31 Oktober 2023. Perseroan juga bekerja sama dengan semua operator telekomunikasi di Indonesia dengan akses pembayaran langsung ke 300 juta telepon seluler.
Direktur Utama AWAN, Shaanee P. Harjani menyatakan, saat ini AWAN melalui anak usaha Eranyacloud memiliki beberapa produk baru. Seperti Database as a Service (DBaaS), S3 Object Storage, Private Cloud dan The Eranyacloud Console.
“Dengan adanya produk baru tersebut, Perseroan berupaya memberikan produk dan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat di Indonesia,” ungkap Shaanee, Rabu (8/11/2023).
Ditambahkan Shaanee, AWAN juga memaparkan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2023 (9M-2023) di mana Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 23,1 miliar dan laba kotor Rp 13,6 miliar. Pendapatan dari segmen pengolahan data/cloud meningkat sebesar 35,8 % menjadi Rp 9,1 miliar dibandingkan periode yang berakhir pada 31 Desember 2022.
Untuk pendapatan di segmen digital sebesar Rp 12,1 miliar. Total aset Perseroan meningkat tajam sebesar 291% dari Rp 24,6 miliar pada 31 Desember 2022 menjadi Rp 96,2 miliar pada 30 September 2023. Adapun total liabilitas meningkat 35% menjadi Rp 5,2 miliar.
“Perseroan melalui anak usahanya selalu mengedepankan strategi GTM (go-to-market) dengan memperkuat commercials team. Kami melakukan company branding melalui event offline maupun digital. Selain itu, Perseroan juga secara aktif berkolaborasi dengan partner SaaS-based technology providers lokal maupun internasional untuk terus memperkuat produk dan layanan anak usaha. Dari sisi strategic investment, pada 2024 mendatang kami terus memperluas operasi bisnis dan berkolaborasi dengan Software as a Service (SaaS) company,” tegasnya.
Diakui, semua itu merupakan bagian langkah menciptakan solusi perangkat lunak inovatif dan memberikan layanan berharga kepada pelanggan. “Kemitraan strategis ini akan memungkinkan kami memasuki pasar yang dinamis dan berkembang pesat dengan lebih efektif,” tegas Shaanee.
Hadir mewakili AWAN dalam public expose tersebut, Direktur Utama Shaanee P. Harjani dan Direktur Keuangan Soundararajan Venkatachari, serta Komisaris Utama Kemal Alamsyah, Komisaris Independen Chrisnadi Suwarta, dan Direktur Vicky Cahyadi.(Heroe)