Kepala PMU Sertifikasi Surveyor Indonesia Afrinal (dua dari kiri) serahkan sertifikat halal pada perwakilan UMKM disaksikan Direktur Komersial Surveyor Indonesia Saifuddin Wijaya (kiri), Deputy EVP SOE Service Telkom Fajar Wibawa (dua dari kanan) dan SM Rumah BUMN Telkom Adrian Sani Harahap.

Hingga 2023, Telkom Sudah Bantu 497 UMKM Dapatkan Sertifikasi Halal

Trend

JAKARTA –PT Telkom Indonesia (Telkom) bekerja sama dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) PT Surveyor Indonesia membantu penerbitan sertifikat halal bagi 248 UMKM binaan Rumah BUMN Telkom. Bagaimanapun, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus didorong agar bisa bersaing secara nasional maupun internasional.

Secara simbolis, penyerahan sertifikat halal digelar di Kantor Pusat PT Surveyor Indonesia, Jakarta. Hadir Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Edi Eko Cahyono, serta Direktur Komersial PT Surveyor Indonesia Saifuddin Wijaya. Selain itu, hadir pula Deputy EVP Divisi SOE Service PT Telkom Indonesia Fajar Wibawa dan Kepala Pusat Registrasi & Sertifikasi Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Hj. Siti Aminah MPdI, beserta para tamu undangan lainnya.

Baca juga :  OPPO Find N3, Smartphone Flagship yang Mampu Penuhi Kebutuhan Pebisnis Tanpa Kompromi

“Sertifikasi terbagi menjadi dua, ada yang sertifikat gratis dan ada yang reguler. Beberapa masuk kategori reguler, cuma ada ribuan di antaranya. Tetapi itu menjadi bagian penting agar proses sertifikat halal sesuai amanat Presiden RI,” kata Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH Siti Aminah, baru-baru ini.

Menurutnya, sertifikasi halal diperkirakan akan menjadi salah satu senjata pelaku UMKM Indonesia dalam upaya menembus pasar global karena status kehalalan tersebut bisa menjadi keunggulan kompetitif Indonesia di pasar internasional.

Potensi UMKM ini juga disadari pemerintah, sehingga dibentuk UU Cipta Kerja dan UU Nomor 33 Tahun 2014 mengenai UMKM bersertifikat halal. Di lain pihak, guna membangun UMKM bersertifikat halal perlu melalui beberapa tahapan. Sayangnya, masih banyak pelaku UMKM yang terkendala masalah biaya.

Data dari Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi), terdapat 1,6 juta pelaku industri makanan dan minuman kecil dan hanya 10% saja yang sudah mengantongi sertifikat halal. Data tersebut menggambarkan masih banyak UMKM di Indonesia yang belum tersertifikasi halal.

Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menetapkan target sebesar 10 juta sertifikasi halal hingga tahun 2024. Untuk itu, dukungan segenap pihak diharapkan mempercepat pencapaian tersebut. Dikarenakan sertifikasi halal memiliki kaitan dengan aspek yang luas, di antaranya menyangkut kebersihan, bisnis, perdagangan internasional, pasar, reputasi, hingga isu global lainnya.

Deputy EVP SOE Service Telkom Fajar Wibawa menegaskan, kegiatan merupakan bentuk komitmen Telkom Indonesia dalam mensejahterakan masyarakat melalui program TJSL Go Modern. Salah satunya dengan membantu pelaku UMKM dalam hal perizinan dan sertifikasi.

“Harapannya melalui program ini bisa mendorong percepatan peningkatan kualitas UMKM yang berdaya saing global dalam mewujudkan Indonesia sebagai digital hub Asia,” tegas Fajar.

Sebelumnya, pada tahun 2022 sebanyak 249 UMKM Binaan Telkom mendapat bantuan sertifikat halal. Secara keseluruhan, hingga tahun 2023 setidaknya sudah 497 UMKM yang sudah dibantu sertifikasi kehalalannya oleh Telkom. Diharapkan angka tersebut terus meningkat dan nantinya produk UMKM bersertifikasi halal ini dapat lebih bersaing untuk memenuhi kebutuhan konsumen domestik maupun internasional. (Heroe)

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal binaan BPJPH halal Lembaga Pemeriksa Halal LPH PT Surveyor Indonesia PT Telkom Indonesia Rumah BUMN Telkom sertifikat tanggung jawab sosial dan lingkungan Telkom TJSL UMKM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts