Labamu Tingkatkan Kemahiran Digital Pelaku UMKM dan Dukung Festival Oriental Food China Town Yogyakarta
YOGYAKARTA – Labamu, sebuah aplikasi digital inovatif yang dirancang membantu mengefektifkan proses penjualan dan penerimaan pembayaran bagi UMKM, mengumumkan menjadi sponsor di event Festival Oriental Food China Town Yogyakarta. Pameran gastronomi dan budaya tersebut, diselenggarakan di Sleman City Hall (SCH) Yogyakarta, mulai tanggal 2 hingga 18 Februari 2024.
Acara tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan Komunitas Tionghoa Yogyakarta. Festival ini tidak hanya berisi stand kuliner. Namun, juga menampilkan serangkaian pertunjukan seni budaya, pameran, lomba-lomba, dan tari barongsai guna memperingati Tahun Baru Imlek di Yogyakarta, tepatnya di kota Sleman.
Salah satu hal penting dari festival ini adalah para pedagang kuliner menggunakan aplikasi Labamu, yang merupakan tujuan utama acara ini, yakni meningkatkan literasi keuangan digital di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sebelumnya, para peserta (pedagang kuliner) mendapatkan pelatihan komprehensif pemanfaatan fitur-fitur Labamu, mulai tanggal 22 Januari hingga 25 Januari 2024.
Pada acara tersebut, Direktur Labamu Arnold Sebastian Egg mengatakan, antusiasme para pelaku UMKM terhadap peran Labamu dalam festival tersebut.
“Labamu sangat senang dan berterima kasih bisa turut mendukung event Festival Oriental Food China Town Yogyakarta. Tujuan kami adalah memberdayakan komunitas lokal dengan membantu pertumbuhan bisnis mereka melalui aplikasi kami. Dengan terlibat dalam acara ini, kami bisa mengamati secara langsung bagaimana solusi kami memberi manfaat bagi pengguna dan mengumpulkan insight untuk meningkatkan Labamu agar memberikan dampak yang lebih besar,” papar Arnold, Jumat (2/2/2024).
Senada dengan pendapat Arnold, Head of Brand and Partnership PT Laba Kita Bersama Putri Rusli juga mengatakan pandangannya mengenai visi dan misi perusahaan.
“Labamu akan terus menyuguhkan inovasi dan teknologi serta program-program untuk membantu perkembangan UMKM di Indonesia. Salah satunya pada acara tahunan ini, di mana khususnya Yogyakarta dikenal dengan pasar kuliner yang terus berkembang serta semangat komunitas UMKM yang kental, merupakan peluang bagus bagi usaha lokal untuk memanfaatkan perangkat digital, sehingga meningkatkan pertumbuhan dan kehadiran pangsa pasar mereka,” papar Putri.
Lebih lanjut, Putri menerangkan, Labamu bertujuan memfasilitasi akses permodalan bagi UMKM melalui kerja sama dengan berbagai lembaga keuangan, yang mencerminkan etos Labamu. Yakni, “Tumbuh Bersama Labamu.”
Aplikasi Labamu dirancang guna memberi kemudahan, memungkinkan UMKM mengelola penjualan, invoice, pembayaran QRIS secara efisien. Bahkan, aplikasi tersebut menawarkan e-wallet untuk kenyamanan bertransaksi, serta fitur pengelolaan bahan baku untuk pengusaha kuliner.
Pada Festival Oriental Food China Town tahun ini, Labamu memperkenalkan fitur-fitur penting terkait F&B seperti sistem POS (kasir) dan QRIS, serta sekilas tentang “sistem order manajemen” yang akan segera diluncurkan pada Maret 2024 mendatang. Harapannya, akan mampu menarik perhatian pelaku UMKM, karena dengan menggunakan sistem tersebut tidak hanya memudahkan pembeli saat memesan menu, tetapi juga memudahkan si penjual dalam mencatat pemesanan secara cepat dan praktis.
Apalagi, lanjut Putri, “sistem order manajemen” ini dirancang untuk memudahkan proses penjualan dan penerimaan pembayaran bagi UMKM. Adapun kelebihannya, penjual akan memiliki kemampuan untuk menyebarkan tautan website usaha mereka yang berisi daftar menu, mengelola, serta menerima pembayaran. Sedangkan pembeli akan dengan mudah melihat daftar menu yang tersedia sehingga bisa membuat pemesanan secara online.
Nanang Purwanto, pemilik UMKM dan pengguna Labamu berbagi pengalaman positifnya. Menurut Nanang, aplikasi Labamu sudah mengubah cara dirinya mengelola keuangan, terutama saat menghadapi ratusan pembeli.
“Labamu juga tidak hanya bisa mencatat transaksi, tetapi juga stok barang, keuntungan, bahkan ada fitur penawaran dan penagihan print struk. Selain itu, juga terdapat fitur karyawan, jika kita menjadi member premium,” ungkap pemilik Kedai Berkatea tersebut.
Ia menambahkan, keterlibatan Labamu dalam festival kuliner ini diharapkan menjadi sebuah contoh untuk memperlihatkan potensi perangkat digital bagi kemajuan UMKM, mendorong daya saing dan inovasi di Yogyakarta dan sekitarnya.
Seperti diketahui, Labamu dibuat PT Laba Kita Bersama adalah aplikasi pencatatan keuangan dan transaksi digital yang dirancang guna memudahkan proses penjualan dan penerimaan pembayaran bagi pelaku UMKM. Sejauh ini, sudah ada ratusan ribu pengguna mengunduh aplikasi tersebut, di mana lebih dari 300.000 merupakan pengguna aktifnya.
Memang, aplikasi Labamu dirancang untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Aplikasi ini menawarkan fitur-fitur seperti pembayaran instan, pembuatan faktur, pencatatan utang, fungsi kasir (POS), dan pelaporan usaha yang menyeluruh.
Labamu juga sudah bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk memberikan proteksi asuransi usaha bagi penggunanya. (Heroe)