Pemenang sayembara puisi tahun lalu membacakan karyanya di panggung FSY 2023.

Sayembara Penulisan Puisi Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2024 Digelar

Seputar Jogjakarta

YOGYAKARTA – Festival Ssastra Yogyakarta (FSY) 2024 kembali digelar dan diawali agenda sayembara penulisan puisi bertema SIYAGA. FSY merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta. Pada gelaran tahun 2024 ini, tema yang diusung adalah SIYAGA. Ini sekaligus juga menjadi tema pada sayembara puisi.

Sayembara dibuka 18 Oktober hingga 18 November mendatang. Ini bersifat nasional dan terbuka luas untuk seluruh masyarakat Indonesia. Pengumuman pemenang pada 28 November 2024 melalui akun instagram Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta dan FSY.

Baca juga :  Festival Batik 2024 Ditutup, Omzet Transaksi Lampaui Target

Dewan juri yang dipilih adalah Penyair Makassar Aan Mansyur, Penyair Jogja Mutia Sukma, dan penulis sekaligus akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Saeful Anwar.

Untuk tahun 2024 ini, panitia menyediakan hadiah berupa uang tunai, trofi, dan sertifikat. Juara pertama sebesar Rp 3 juta, juara kedua akan memperoleh uang tunai sebesar Rp 2,5 juta, serta untuk juara ketiga dan keempat, masing-masing Rp 2 juta dan Rp 1,5 juta. Terakhir, juara juara kelima akan membawa pulang uang tunai sebesar Rp 1 juta. Tentu saja, hadiah akan dipotong pajak.

Nantinya, karya terpilih akan diterbitkan dalam buku ’Antologi Puisi’ oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta. Karya puisi dikirim melalui link https://bit.ly/sayembarapuisinasional2024.

Penggagas FSY sekaligus Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti menjelaskan, Festival Sastra Yogyakarta merupakan perayaan tahunan yang menyoroti keberagaman dan kekayaan karya sastra di Yogyakarta. Acara ini menjadi ajang berkumpulnya penulis, penyair, seniman, dan pencinta sastra dari berbagai latar belakang untuk saling berinteraksi, berbagi karya, dan memperkaya khazanah sastra nusantara.

“Melalui berbagai agenda kegiatan, festival ini diharapkan memperkuat posisi Yogyakarta sebagai kota budaya, sekaligus kota sastra. Festival Sastra Yogyakarta juga menjadi perayaan hangat yang menyambut kembali pertemuan-pertemuan antar warga sastra se-nusantara di Kota Yogyakarta,” ungkap Yetty di ruang kerjanya, pekan lalu (18/10/2024).

Seperti diketahui, FSY 2023 mengusung tema “MULIH.” Tahun berikutnya, 2023 memilih tema “SILA,” dan gelaran tahun 2024 ini, FSY mengangkat tema “SIYAGA” dalam sastra dan budaya.

“SIYAGA dimaknai sebagai ancangan sikap pelaku dan penikmat sastra dalam menghadapi perubahan besar yang sedang terjadi. Arena, medan, ruang, dan media sastra tengah mengalami pergeseran signifikan. Intermedialitas mengemuka beriring dengan perubahan model produksi dan distribusi karya, yang berdampak pada munculnya cara-cara baru dalam menikmati sastra,” imbuh Yetty.

Menurutnya, FSY berupaya membaca kembali medan sosial sastra dalam ulang alik dinamika budaya.  Arena sastra tidak lagi sesederhana pasar bagi pengarang dan penerbit. Namun, muncul pula pelaku kreatif lain yang mendapatkan manfaat dalam pasar sastra. Misalnya, ilustrator, penerjemah, pendengung (influencer satra/bookstagram), dan komunitas-komunitas kreatif dalam lingkaran sastra.

Tajuk ‘SIYAGA’ menautkan perayaan sastra ini untuk membaca realitas kebangsaan di masa transisi, sebagai upaya seni dalam merawat demokrasi. Sebagaimana gelombang sosial-politik selalu memantik riak dalam perjalanan sastra kita. Sebagai peristiwa publik, SIYAGA menjadi ruang bersama untuk mempertanyakan kembali cara pandang kita atas keragaman praktik sastra, dan refleksi bersama di mana semestinya festival ini menempatkan diri.

Aneka tafsir tema tersebut akan dirangkai dalam festival yang diselenggarakan pada 28–30 November di situs seni budaya terbaru kawasan selatan kota Jogja, Taman Budaya Embung Giwangan.

Ramayda Akmal, kurator FSY 2024 dalam catatannya menjelaskan, FSY menawarkan tema “SIYAGA” sebagai sikap diri bersastra yang sadar akan perubahan besar yang tengah terjadi itu. Sikap tersebut mewujud pada keadilan dan keterbukaan pada peluang munculnya cara-cara baru dalam praktik bersastra.

“Selain dalam ekosistemnya sendiri itu, sastra yang SIYAGA berarti sastra yang bisa menjadi ruang untuk membaca realitas-realitas eksternal yang melahirkannya. Sastra yang SIYAGA juga berarti peka terhadap isu-isu kebangsaan di masa transisi, sigap menyuarakan permasalahan-permasalahan ekologis di lingkungan kita, dan terus-menerus memperjuangkan kesetaraan dan kebebasan ekspresi bagi pegiat sastra di Indonesia,” katanya. (Heroe)

Ketentuan Syarat Sayembara Penulisan Puisi FSY 2024:

  1. Terbuka untuk umum, Warga Negara Indonesia (dibuktikan dengan KTP)
  2. Tema puisi: SIYAGA
  3. Peserta mengirimkan maksimal 3 karya puisi
  4. Mengisi surat pernyataan keaslian karya (dapat diunduh di link)
  5. Peserta mengunggah karya puisi, identitas, surat pernyataan keaslian karya, dan biodata singkat di google form
  6. Karya belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apapun
  7. Puisi tidak sedang diikutkan dalam sayembara serupa
  8. Format: .doc / .docx (MS Word), spasi 1,5, font TNS ukuran 12, kertas A4

 

agenda Dinas Kebudayaan Festival Ssastra Yogyakarta FSY FSY 2024 Kota Yogyakarta Kundha Kabudayan Pemkot Yogyakarta penulisan puisi sayembara Siyaga tema

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts