Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the accelerated-mobile-pages domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u1567911/public_html/jogjainsight.com/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the ad-inserter domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u1567911/public_html/jogjainsight.com/wp-includes/functions.php on line 6121
Dorong Generasi Muda Terjun ke Sektor Pertanian, Kader Muda Gerindra Sleman Kunjungi Kelompok Tani Sari Manggala Tempel
Wakil Ketua DPD Gerindra DIY, RM Gustilantika Marrel Suryokusumo saat meninjau kebun melon.

Dorong Generasi Muda Terjun ke Sektor Pertanian, Kader Muda Gerindra Sleman Kunjungi Kelompok Tani Sari Manggala Tempel

Seputar Jogjakarta

SLEMAN – Ketua DPC Gerindra Sleman Joko Widodo mengajak kader muda partainya untuk mengunjungi perkebunan melon di Padukuhan Soka Binangun, Kalurahan Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Sleman. Kebun yang dikelola Kelompok Tani Sari Manggala tersebut dianggap sebagai contoh sukses dalam pengembangan pertanian di Sleman.

Joko menegaskan, pertanian memiliki potensi besar bagi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan nasional. Menurutnya, Gerindra Sleman siap menjadi motor penggerak bagi generasi muda untuk lebih aktif di sektor ini.

Baca juga :  Edukasi Anak belajar Budaya Jawa melalui Permainan Interaktif Sibaya

Ditambahkan Joko MKT, sapaan akrab Joko Widodo, Presiden RI Prabowo Subianto sudah menginisiasi berbagai program ketahanan pangan nasional. Seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Program Asta Cita. Program tersebut bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mengatasi masalah gizi buruk dan stunting.

“Swasembada pangan bukan sekadar cita-cita, tetapi langkah konkret menuju kedaulatan bangsa. Generasi muda berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ujar Joko MKT, baru-baru ini.

Joko MKT meneruskan, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, organisasi kepemudaan, partai politik, dan masyarakat, terutama generasi muda, menjadi kunci utama mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Selain pertanian, Joko MKT juga mendukung pengembangan agrowisata dan eduwisata di Sleman. Menurutnya, ini bisa menjadi cara efektif untuk mengenalkan sektor pertanian kepada generasi muda sekaligus membangun citra positif pertanian sebagai bidang yang menarik dan berdaya saing.

“Dengan melibatkan generasi muda di sektor pertanian, kita bisa menjadikan Indonesia sebagai negara yang gemah ripah loh jinawi, dengan hasil pertanian yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.

Dukungan Infrastruktur dan Permodalan untuk Petani Muda

DPC Gerindra Sleman memiliki enam anggota di DPRD Sleman berkomitmen mendorong pemerintah daerah guna mempercepat pembangunan infrastruktur pertanian. Mereka juga berupaya mengoptimalkan lahan produktif serta mempermudah akses permodalan bagi petani muda.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sari Manggala Badriyanto menjelaskan, perkebunan hortikultura yang dinamai Merdiko Farm tersebut sudah dikembangkan sejak awal tahun 2024. Saat ini, mereka tengah menjalani panen kedua dari dua greenhouse berukuran masing-masing 300 meter persegi.

Perkebunan tersebut dikelola 18 warga setempat yang terdaftar dalam Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Mereka memilih menanam melon karena harga jualnya cenderung stabil. Di greenhouse, melon dijual seharga Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram.

Tiga jenis melon yang dibudidayakan adalah Sweet Humy, Kinanti, dan Lavender. Dengan masa panen sekitar 70 hari, sekali panen bisa menghasilkan lebih dari satu ton melon. Jika dijual dalam jumlah besar, hasilnya bisa mencapai Rp20 juta.

“Modal awal berasal dari Dana Keistimewaan sebesar Rp 588 juta. Sebanyak Rp 400 juta digunakan untuk membangun dua greenhouse, sementara sisanya Rp 188 juta untuk menanam hortikultura lain di lahan konvensional,” ungkap Badriyanto.

Badriyanto menegaskan, program tersebut memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani. “Pada pembagian hasil kemarin, ada anggota yang mendapat hingga Rp 5 juta per bulan. Ini sangat membantu, apalagi kami tidak perlu mengeluarkan modal, karena hanya menyumbangkan tenaga dan waktu,” jelas Badriyanto.

Selain dipasarkan ke tengkulak, melon dari Merdiko Farm juga dijual langsung kepada masyarakat melalui program eduwisata. Pengunjung bisa datang langsung ke kebun dan memetik melon dengan harga Rp 30 ribu per kilogram. “Kami sudah menerima kunjungan dari sekitar 100 anak beserta wali murid untuk belajar dan memetik melon. Ke depan, kami bisa bekerja sama dengan lebih banyak sekolah, hasil panen bisa langsung habis di kebun tanpa perlu dijual ke luar,” kata Badriyanto berharap. (Heroe)

DPC Gerindra Sleman gizi buruk Joko Widodo kader muda Kalurahan Merdikorejo Kecamatan Tempel Kelompok Tani ketahanan pangan Ketua DPC Gerindra Sleman MBG Padukuhan Soka Binangun perkebunan melon pertanian Program Asta Cita Program Makan Bergizi Gratis Sari Manggala Sleman stunting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts