Kuliah umum mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial (FIS) secara online.

Kuliah Umum, Mahasiwa UNY Perlu Tahu Sangkan Paraning Dumadi

Kampus

YOGYAKARTA – Semua orang harus menjalankan pola hidup sehat, terutama kesehatan mental. Meski kita dituntut untuk mengatur uang dan disarankan memiliki beberapa sumber penghasilan, ada yang lebih penting dalam menjalani hidup. Yakni, jangan kehilangan tepa selira atau tenggang rasa.

“Prinsip orang Jawa adalah selalu nyawiji atau sama antara pikiran ucapan dan tingkah laku, greget yaitu mengerjakan sesuatu dengan penuh semangat dan kesungguhan, sengguh yaitu percaya diri dengan tidak menjadi sombong atau merendahkan orang lain, serta mingkuh yang berarti tidak lari dari tantangan dan tidak takut menghadapi kesulitan,” kata Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu, Penghageng Tepas Tandha Yekti Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat saat memberikan kuliah umum mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), baru-baru ini.

Baca juga :  Konten Media Sosial Milik Humas Harus Menarik dan Kekinian

Lebih lanjut, GKR Hayu yang juga Ketua Harian Dewan Pertimbangan UNY ini memaparkan, masyarakat Jawa pada umumnya dan DIY pada khususnya, diminta tidak melupakan sangkan paraning dumadi atau asal usulnya.

“Dari mana kita berasal dan ke mana kita akan kembali. Karena itu manfaatkan hari-hari yang dilalui dalam hidup untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama,” imbuh putri keempat Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan GKR Hemas ini.

Wanita yang dulu bernama Gusti Raden Ajeng Nurabra Juwita ini mengingatkan, untuk tidak melupakan manunggaling kawulo gusti, di mana rakyat butuh pemimpin dan pemimpin butuh rakyat, sehingga bisa bergerak bersama sebagai satu kesatuan.

Ia menutup paparannya dengan perlunya memiliki ketenangan batin dengan kesehatan mental. Ia juga minta jangan menunggu hingga broken heart, karena batin yang tenang menjadi kunci menjaga kesehatan dan desperation berpotensi mengundang lingkungan yang salah. “Semua harus dicapai sendiri, tidak bisa dibeli atau diwakilkan” katanya.

Kuliah Umum Pendidikan Karakter dan Etika Profesi tersebut diikuti lebih dari 1.000 orang mahasiswa baru FIS secara daring.

Pengisi lain kuliah tersebut adalah Dosen Pendidikan Karakter dan Etika Profesi FIS Grendi Hendrastomo MA. Grendi mengatakan, sebagai salah satu perguruan tinggi kependidikan, UNY berkeinginan mengembangkan mahasiswanya tidak hanya unggul dalam hal ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki karakter sebagai landasan berkehidupan bermasyarakat.

“Dengan latar belakang budaya mahasiswa UNY dari beragam daerah menjadi kekayaan yang luar biasa, sehingga turut memperkaya pertautan budaya di Yogyakarta,” kata Grendi.

Sementara itu, Pakar Karakter UNY Prof. Ajat Sudrajat mengingatkan para mahasiswa, Yogyakarta menjadi istimewa karena ada nilai-nilai filosofi karakter yang kuat yang membentuk masyarakat Yogyakarta. Keistimewaan dan budaya Yogyakarta serta sejarah yang melatarbelakanginya perlu dipahami mahasiswa, sehingga mereka bisa mengenal Yogyakarta, beradaptasi, dan menyelami falsafah/pedoman hidup untuk mengembangkan jati diri dan karakter adiluhung.(redaksi)

budaya Jawa mahasiswa baru online UNY Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts