Menko Airlangga secara resmi menutup perdagangan saham 2021 di Gedung BEI, Jakarta, Kamis.

OJK Terus Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat terhadap Pasar Modal

Ekonomi

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal seiring pencapaian penghimpunan dana di pasar modal yang mencapai Rp 358,4 triliun. Angka itu merupakan tertinggi dalam sejarah.

“Ada Rp 300 triliun lebih raising fund di pasar modal. Ini dalam sejarah di Indonesia paling tinggi dalam setahun. Ini juga lebih tinggi dari pembiayaan di perbankan, pembiayaan perbankan gak sampai Rp 300 triliun tahun ini. Ini sejarah juga di pasar modal lebih tinggi pembiayaannya dari perbankan,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat penutupan perdagangan saham 2021 di Jakarta, Kamis (30/12/2021).

Baca juga :  Garuda Indonesia Harus Beroperasi Maksimal Pasca PKPU

Wimboh menambahkan, OJK berkomitmen penuh untuk meningkatkan integritas pasar dengan berbagai kewenangan yang dilakukan, di tengah tingkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal dan juga sebagai upaya meningkatkan likuiditas.

Diungkapkan Wimboh, penghimpunan dana di pasar modal hingga 24 Desember 2021 tercatat sebesar Rp 358,4 triliun. Ini merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah dengan emiten baru tercatat sebanyak 54 emiten. Penghimpunan dana tersebut mayoritas digunakan sebagai modal kerja.

Sejauh ini, minat masyarakat berinvestasi di pasar modal Indonesia meningkat tajam. Hal tersebut diindikasikan dengan total jumlah investor di pasar modal Indonesia per 29 Desember 2021 yang meningkat 92,7 persen menjadi 7,48 juta investor dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020. Jumlah itu meningkat hampir tujuh kali lipat dibandingkan tahun 2017.

“Ini blessing juga. Dalam masa pandemi, orang-orang belanjanya berkurang sehingga banyak dimasukkan di pasar modal dan dengan digitalisasi transaksi mendukung itu semua sehingga tadi investor ritelnya masuk 7 juta,” ujar Wimboh.

Wimboh menyampaikan, selaku otoritas pasar modal, OJK terus melakukan berbagai perbaikan seiring dengan tantangan-tantangan ekonomi yang sudah ada di depan mata.

“Ekonomi hijau, perdagangan karbon, kita Indonesia harus menjadi pusat perdagangan karbon dunia dan pasar modal stand ready untuk melaksanakan itu. Kapan dikasih aba-aba untuk lari, kita akan cepat lari untuk itu. Kami akan lakukan action dengan cepat,” kata Wimboh.

Selain itu, Wimboh juga menekankan pentingnya literasi dan edukasi keuangan, khususnya terkait investasi di pasar modal. Ia menekankan upaya literasi dan edukasi tersebut tidak bisa dilakukan sendirian oleh OJK, namun diperlukan upaya dari seluruh pemangku kepentingan di pasar modal.

“Di samping itu, kita akan mendukung momentum Indonesia Presidensi di G20 melalui berbagai upaya pasar modal. Kami bersama SRO akan siap mendukung dan segera dilakukan,” katanya.(redaksi)

BEI OJK Otoritas Pasar Modal pasar modal Indonesia perbankan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts