Qotrun Nada diterima di Prodi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Yogyakarta.

Anak Buruh Tani di Cilacap Lolos Kuliah FIS UNY Tanpa Biaya

Kampus

YOGYAKARTA – Setiap lulusan sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat memiliki keinginan diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) yang diidamkan. Banyak perjuangan yang dilakukan calon mahasiswa untuk bisa diterima di PTN. Seperti ikut bimbingan belajar, membaca buku, ikut try out, dan lainnya.

Salah satu siswa yang beruntung diterima di PTN adalah Qotrun Nada di Prodi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Anak pasangan Riswanto, buruh harian lepas dan Daryati seorang pedagang kecil ini mengaku, berupaya belajar untuk mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), karena merasa pesimistis mendapatkan eligible Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Baca juga :  Program RPL Desa untuk Tingkatkan Kualitas SDM Perangkat Desa

“Awalnya saya merasa salah jurusan, karena masuk IPA saat duduk di SMA. Padahal, kurang menyukai mata pelajarannya, sehingga nilai-nilai di mata pelajaran itu menjadi tak karuan. Untungnya, saat ujian akhir nilai saya tidak terlalu memalukan,” ungkap Qotrun Nada jujur, Selasa (29/03/2022).

Akhirnya, alumni SMAN 1 Maos Cilacap ini lintas jurusan saat mengikuti SBMPTN dengan memilih Prodi Prodi Pendidikan Sosiologi. Warga Tegalkamulyan Cilacap ini mengaku, sejak kelas 12 saat masih pembelajaran daring, banyak menggunakan akun media sosial untuk mencari informasi tentang PTN, mencari link sumber belajar, dan melihat akun twitter siswa yang belajar UTBK, sehingga menjadi bahan pacuan semangat tersendiri. Akhirnya, dia termotivasi untuk belajar.

“Ini merupakan salah satu cara efektif mengatasi demotivasi belajar, karena di saat pesaing giat berusaha bisa lolos PTN masa saya malah bermalas-malasan,” katanya.

Dengan memaksa diri belajar, akhirnya terasa nikmat karena setiap hari menjumpai materi baru yang sebelumnya dirasa sukar, ternyata menolong menjawab soal-soal prediksi UTBK lebih mudah dari sebelumnya.

Riswanto, orang tua Qotrun Nada mengatakan, awalnya dia menyarankan anaknya mengambil PTN yang dekat dengan tempat tinggal, yakni di Purwokerto.

“Guru BK SMAN 1 Maos, Afip Suprihatin mengatakan pada saya agar menuruti kehendak anaknya yang ingin kuliah di tempat yang diinginkan. Karena semua itu untuk masa depannya juga,” ujar Riswanto.

Akhirnya, Riswanto dan Daryati, istrinya mengizinkan anak gadisnya kuliah di tempat yang diinginkan. Qotrun Nada lega dengan keputusan orang tuanya tersebut, karena ia memiliki keinginan menjadi guru sosiologi.

Setelah mencari PTN yang memiliki Prodi Pendidikan Sosiologi, akhirnya ketemu PTN terdekat yang menyelenggarakan adalah UNY.

Qotrun semakin memantapkan pilihan pertama SBMPTN-nya di Pendidikan Sosiologi UNY dan pilihan kedua di Pendidikan Bahasa Indonesia UNSOED.

“Hasilnya itulah yang terbaik untuk Qotrun, inilah jalan rezekinya. Saya bersyukur anak saya diterima di UNY” ungkap Daryati, ibu Qotrun.

Qotrun beruntung diterima di UNY dengan beasiswa kartu Indonesia pintar kuliah (KIPK), sehingga tidak perlu membayar uang kuliah. Saat ditanya kiatnya bisa lolos SBMPTN, gadis kelahiran Cilacap 28 Oktober 2002 ini mengatakan, yang utama adalah belajar dengan sungguh-sungguh. Ia menceritakan, mulai pukul 05.00 – 07.00 WIB, pagi Qotrun belajar materi yang mudah terlebih dahulu atau sekedar mengulas materi belajar semalam. Setelah kelas online selesai, pukul 13.00-15.00 WIB, ia melanjutkan dengan UTBK dengan materi yang agak berat seperti Matematika.

“Sore hari, otak sudah merasa lelah. Sebaiknya belajar video pembelajaran beranimasi jadi agar otak tidak terbebani dan materi pun bisa terserap dengan baik,” paparnya.

Mulai pukul 20.00 – 22.00 WIB, ia memanfaatkan menguji kemampuan pemahaman materi dengan menjawab soal-soal latihan UTBK. Terkadang untuk try out. Pukul 22.00 WIB, Qotrun menghentikan semua aktivitas, dan ia mengistirahatkan fisiknya.

Qotrun mengatakan, sumber belajar yang digunakan untuk menembus SBMPTN adalah buku The King karena banyak materi UTBK SBMPTN yang mirip dengan materi pada buku ini. Selain itu ada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia untuk memperdalam kemampuan kebahasaan/linguistik, buku latihan soal Go TPS dan Go TKA, platform bimbel online, serta koleksi kata baku dan tidak baku.

Kepala Sekolah SMAN 1 Maos Dra. Musripah merasa gembira, salah satu siswanya berhasil menembus UNY melalui jalur SBMPTN.

“Qotrun memang siswa yang rajin dan aktif dalam organisasi sekolah. Ia juga tidak kaku dalam berorganisasi. Bila ada hal yang perlu dibenahi, ia akan memperbaikinya tanpa ragu,” jelas Musripah.

Ia berharap, anak didiknya tersebut bisa berprestasi maksimal di UNY dan membawa nama baik sekolah.(redaksi)

 

Bupati Bojonegoro Dr. (HC) Abdul Halim Iskandar Dr. Hj. Anna Mu’awanah Kabupaten Bojonegoro Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Program RPL Desa Rekognisi Pembelajaran Lampau SDM Sumber Daya Manusia UNESA Universitas Negeri Surabaya Universitas Negeri Yogyakarta UNY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts