Produk keramik dalam negeri lebih beragam desain dan kualitas lebih bagus.

Produksi Belum Optimal, Asaki Akui Karena Gangguan Pasokan Gas dari PGN

Nasional

JAKARTA – Para pengusaha yang berkecimpung di industri keramik nasional bersiap memenuhi semua kebutuhan pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Baru (IKN) Nusantara. Bahkan, Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) berjanji akan memenuhi semua kebutuhan infrastruktur bahan bangunan untuk pembangunan IKN.

“Kami menyambut baik pembangunan IKN di Kalimantan Timur, dan Asaki siap memenuhi semua kebutuhan infrastruktur bahan bangunan untuk pembangunan IKN,” tegas Ketua Umum Asaki Edy Suyanto di Jakarta, Sabtu (09/04/2022).

Baca juga :  Tahun Ini, GAPMMI Prediksi Industri Mamin Tetap Tumbuh, Kisaran 5 - 7 Persen

Edy menambahkan, secara kualitas dan design, produk lokal jauh lebih baik. Bahkan, lebih unggul dari sisi ketepatan waktu dan pelayanan purna jual.

“Selain itu, juga didukung volume produksi industri keramik sangat mumpuni untuk memenuhi semua permintaan domestik yang tentunya akan bertambah seiring pembangunan IKN di Kalimantan Timur,” tegasnya.

Menurutnya, semua itu tentunya juga didukung dengan rencana ekspansi kapasitas industri keramik sebesar 35 juta m2 per tahun dengan total nilai investasi sekitar Rp 2 triliun dan akan menyerap 3.000 tenaga kerja. Ekspansi kapasitas tersebut, ungkap Edy, cukup merata di mana lokasinya di Jawa Timur sebesar 18 juta m2 dan Jawa bagian Barat sebesar 17 juta m2 dengan mayoritas jenis produk Homogenius Tiles yang dipersiapkan untuk substitusi impor.

Disisi lain, kinerja industri keramik nasional terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada kuartal I tahun 2022, utilisasi produksi keramik nasional sudah berada di level 82-83%. Angka tersebut mendekati target utilisasi produksi nasional tahun 2022 yang diestimasikan sebesar 85%.

Kinerja yang baik di kuartal I tahun 2022, tentunya ditopang peningkatan permintaan dalam negeri. Selain itu, kinerja ekspor juga sudah mulai kembali ‘rebound’.

Tercatat, angka ekspor (dalam volume meter persegi) untuk periode Januari-Februari 2022 ini bertumbuh 20% jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Jika dilihat secara volume dalam USD bertumbuh 6%.

“Permintaan ekspor mulai kembali pulih dengan negara tujuan Filipina, Malaysia, Thailand dan Amerika Serikat (AS),” paparnya.

Lebih lanjut, Edy menegaskan, semangat optimisme industri keramik harus didukung dengan kelancaran supply gas yang mana sampai dengan saat ini industri keramik di Jawa Timur masih belum bisa berproduksi optimal, karena gangguan pasokan gas dari PGN.

“Daya saing industri keramik di Jatim juga terganggu karena dikenakan kuota pemakaian gas harian dan alokasi gas industri tertentu yang pada akhirnya industri terpaksa harus membayar gas di sebesar USD 7,98 – 15 per MMBTU,” katanya.

Mewakili anggota Asaki, Edy berharap pemerintah bisa memberikan kepastian dan kemudahan serta proses yang lebih cepat bagi existing industri keramik yang tengah melakukan ekspansi pada tahun 2022 ini.(redaksi)

Asaki Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia IKN Nusantara industri infrastruktur keramik pembangunan pemintaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts