BPR Bank Maju menyiapkan layanan QRIS bagi nasabahnya.

Bank Maju Tangerang Banten Luncurkan Pembayaran QRIS

Ekonomi

BANTEN – PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Magga Jaya Utama (Bank Maju) meluncurkan layanan transaksi digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yaitu “QRIS Bank Maju” di Pasar Bersih Malabar, Cibodas, Kota Tangerang, Banten. Dengan layanan QRIS Bank Maju tersebut, merchant nasabah Bank Maju khususnya yang memiliki usaha bisa memanfaatkan layanan pembayaran berbasiskan QRIS, serta untuk mengelola transaksi dan kebutuhan merchant nasabah secara efektif dan efisien.

Komisaris Bank Maju Johannes Setiadharma mengatakan, dengan menggunakan transaksi berbasikan QRIS, tabungan dan operasional nasabah menjadi lebih aman dan efesien. Digitalisasi dengan QRIS tidak perlu lagi menyimpan uang di brankas. Transaksi digital dapat menghindarkan pembeli dan penjual pasar dari perampokan.

Baca juga :  Ikatan Istri Karyawan BSI dan BSI Maslahat Santuni Anak Yatim Dhuafa di Depok Jawa Barat

“Layanan transaksi digital berbasis QRIS Bank Maju ini bisa terwujud berkat kolaborasi dengan salah satu platform penyedia jasa sistem pembayaran digital, yaitu PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme). Kolaborasi ini bisa terwujud, karena Bank Maju dan Netzme memiliki misi yang serupa. Yakni, berupaya meningkatkan tingkat inklusi keuangan digital dan perluasan teknologi digital di masyarakat, khususnya bagi UMKM,” kata Johannes, Senin (17/10/2022).

Direktur Bisnis Bank Maju Reny Rahardja mengatakan, pihaknya bangga bisa meluncurkan layanan terbaru tersebut, yaitu layanan transaksi digital QRIS Bank Maju. Menurutnya, layanan tersebut disiapkan sebagai wujud komitmen pelayanan terbaik bagi nasabahnya serta mendukung perkembangan bisnis mitranya. Layanan baru tersebut bertujuan menumbuhkembangkan UMKM maupun UKM melalui inklusi keuangan, teknologi, dan sistem pembayaran non-tunai.

“Digitalisasi adalah keniscayaan. Bukan hanya sesuatu yang nice to have. Di era digital, BPR harus bisa beradaptasi dengan tuntutan zaman. Nah, cara kami meningkatkan kualitas pelayanan pada nasabah adalah dengan digitalisasi. QRIS banyak sekali manfaatnya untuk pengusaha mikro. Transaksi pembelian jadi cepat, pembukuan transaksi jadi rapi, dan penjual terhindar dari risiko uang palsu,” papar Reny.

Reny meneruskan, pemilihan lokasi launching di Pasar Bersih Malabar, Cibodas, Kota Tangerang bukan tanpa alasan. Banyak nasabah UMKM Bank Maju merupakan pedagang yang berjualan di Pasar Bersih Malabar. Saat launching, juga dilakukan secara simbolis pembagian perlengkapan transaksi digital QRIS Bank Maju kepada 10 pedagang nasabah Bank Maju. Ke depan, seluruh pedagang nasabah Bank Maju akan mendapatkan QRIS.

CEO Netzme Vicky G. Saputra menyatakan kebanggaanya bisa berkolaborasi dengan Bank Maju. Ia berharap, dengan kerja sama tersebut mampu membawa UMKM dan UKM ke level yang lebih tinggi dan mengubah behaviour masyarakat menjadi semakin nyaman dan terbiasa bertransaksi dengan QRIS.

“Kontribusi Netzme dalam mendukung digitalisasi ekonomi terutama untuk pelaku UMKM semakin luas, setelah pada beberapa bulan lalu Netzme bersama Pemprov DKI Jakarta serta Dinas PPKUKM meluncurkan QRIS Jakpreneur,” papar Vicky.

Kerja sama antara Bank Maju dan Netzme akan berkembang dan tidak hanya berhenti dalam penyediaan layanan transaksi digital berbasis QRIS ini.

“Ke depannya, Bank Maju bersama Netzme akan bekerja sama mendigitalisasi berbagai sistem pembayaran lain. Seperti pembayaran uang sekolah dan pembayaran lainnya yang masih dilakukan secara tunai,” imbuh Reny.

Sementara itu, Analis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Khoirunisa Elkarima mengatakan, ketika Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sudah mulai terdigitalisasi, layanan keuangan lainnya pun akan ikut berkembang. Banyak manfaat akan didapatkan pedagang dan pembeli saat bertransaksi menggunakan QRIS. Nantinya, diharapkan pasar tradisional lain di Tangerang, Banten segera mendigitalisasi sistem pembayarannya.

Ia menambahkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen meningkatkan tingkat inklusi keuangan digital dan perluasan teknologi digital di masyarakat. Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersinergi mendorong peningkatan inklusi keuangan melalui penerapan digitalisasi dalam setiap transaksi keuangan guna mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 serta mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satunya melalui kampanye penggunaan QRIS.

Data Bank Indonesia (BI) menyebutkan, jumlah pengguna sistem pembayaran digital QRIS terus bertambah dan semakin mendekati target 30 juta pengguna pada tahun 2022. Hingga kini, jumlah pengguna QRIS mencapai 23 juta pengguna, di mana 20,5 juta pengguna QRIS merupakan UMKM dan 90 persen di antaranya merupakan usaha kecil dan mikro.

Pengawas Senior Kepala Pengawas Regional 1 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ahmad Husein mengatakan, digitalisasi merupakan keniscayaan di era digitalisasi. Kalau tidak beradaptasi dengan perkembangan zaman, sistem keuangan pembayaran akan tertinggal.

“Nasabah sekarang tidak lagi ke bank, namun bisa buka rekening dari rumah. Melalui digitalisasi, BPR punya daya saing dengan berbagai lembaga keuangan lainnya. Bank Maju sebagai pelopor digitalisasi BPR di Regional 1,” ungkap Ahmad.(redaksi)

Bank Maju Banten BPR Magga Jaya Utama Cibodas digital Kota Tangerang layanan Pasar Bersih Malabar PT. Bank Perkreditan Rakyat QRIS QRIS Bank Maju Quick Response Code Indonesian Standard transaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts