Tahun 2023, BRI Finance Optimistis Raih Pertumbuhan Pembiayaan Hingga 25%
JAKARTA – Tahun 2022 ini, PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) optimistis pembiayaan baru bisa mencapai Rp 5 triliun. BRI Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru (booking) sebesar 25% pada tahun 2023.
Direktur Operasional dan Keuangan BRI Finance Willy Halim Sugiardi mengatakan, BRI Finance menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 4,1 triliun hingga Oktober 2022. Nilainya tumbuh 35% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Ia mengungkapkan, BRI Finance optimistis bisa mencapai target penyaluran pembiayaan baru lebih dari Rp 5 triliun hingga akhir 2022. Sementara tahun depan target pertumbuhan pembiayaan baru dipatok sekitar 25%.
“Kami di BRI Finance tetap optimistis menyalurkan pembiayaan pada sisa tahun ini maupun tahun depan, walau terjadi perlambatan perekonomian. Tentu saja, pertimbangannya pangsa pasar pembiayaan kendaraan yang masih sangat luas. Kami juga memiliki dukungan yang kuat dari induk kami BRI,” tegas Willy, Jumat (4/11/2022).
Optimisme BRI Finance dalam meraih pertumbuhan kinerja juga tidak terlepas dari sejumlah strategi yang diterapkan perseroan. Beberapa strategi tersebut di antaranya menyeimbangkan komposisi long term dan short term funding, fokus pada pembiayaan konsumer, optimalisasi strategi branchless banking melalui sinergi ekosistem BRI Group, hingga akselerasi pembiayaan kendaraan listrik melalui program promo khusus bunga 0% bagi kredit dengan tenor jangka pendek.
“Yang paling penting bagi kami dari BRI Finance, menjaga kualitas pembiayaan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan menerapkan kebijakan manajemen risiko yang menyeluruh,” tegas Willy.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) memperpanjang kebijakan uang muka atau down payment (DP) kredit kendaraan bermotor menjadi paling sedikit 0% untuk semua jenis kendaraan bermotor baru. Awalnya, kebijakan tersebut akan berakhir pada penghujung tahun ini. Namun, BI memperpanjang insentif tersebut yang berlaku efektif mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2023. Harapannya, mampu mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif.
Atas kebijakan tersebut, BRI Finance menyambut positif, karena kebijakan tersebut menjadi salah satu dasar perseroan lebih optimistis menatap pasar di tengah ekonomi yang menantang.
“Kami melihat perpanjangan kebijakan ini merupakan implementasi kebijakan makroprudensial akomodatif dalam mendorong penyaluran kredit dan membantu dari sisi konsumen. Kebijakan ini diharapkan minat konsumen membeli kendaraan bermotor dan mengajukan kredit akan tetap tinggi,” katanya.
Ia menjelaskan, kebijakan ini terbukti ampuh mendongkrak pasar. Perpanjangan kebijakan tersebut, dipercaya menghasilkan dampak sama baik seperti sebelumnya. Apalagi tantangan terbesar di masa mendatang adalah kenaikan suku bunga yang berpengaruh bagi bisnis pembiayaan.(redaksi)