Optimalkan Digitalisasi, Waskita Karya Menangkan Banyak Kontrak Proyek
JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk fokus melakukan transformasi digital dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Berbagai bentuk digitalisasi dilakukan Waskita Karya. Hal tersebut dipaparkan Director of HCM & System Development Mursyid, pada diskusi panel di ajang SATU Festival yang digelar di Jakarta, belum lama ini.
SATU Festival juga dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tersebut merupakan kolaborasi antara Microsoft Indonesia, Kementerian BUMN, dan Pos Indonesia. SATU Festival menjadi gelaran acara yang membagikan berbagai praktik digitalisasi terbaik dalam negeri.
Mursyid mengungkapkan, perjalanan transformasi digital Waskita Karya yang dimulai sejak tahun 2016. Transformasi perlu dilakukan, karena saat itu perseroan mengalami pertumbuhan besar-besaran (supergrowth). Pertumbuhan terjadi, setelah Waskita Karya memperoleh tugas dari pemerintah menuntaskan pembangunan jalan tol, khususnya tol lintas Jawa. Panjangnya sekitar 1.300 kilometer dengan nilai investasi mencapai Rp 180 triliun.
“Saat mengalami supergrowth tersebut, kami sebenarnya sudah memikirkan bagaimana menyiapkan sebuah perusahaan yang mengalami lonjakan nilai kontrak yang luar biasa ini,” ungkap Mursyid.
Kemudian, ada tantangan luar biasa datang pada tahun 2020, karena realisasi proyek-proyek yang sudah direncanakan tidak berjalan sesuai harapan. Kondisi ini mengharuskan jajaran manajemen Waskita Karya membuat program penyehatan keuangan yang terdiri dari delapan stream.
“Dari 8 stream itu, salah satu strategi kami adalah membuat transformasi bisnis dengan digitalisasi sebagai salah satu pilar transformasi,” papar Mursyid.
Ia meneruskan, digitalisasi dijadikan sebagai salah satu pilar, karena keyakinan Waskita Karya bahwa digitalisasi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dengan ditetapkannya digitalisasi sebagai salah satu pilar transformasi bisnis Waskita Karya, jumlah aplikasi yang dimanfaatkan perusahaan pun berkembang pesat.
Dari aplikasi ERP dan dua aplikasi untuk line of business pada awal tahun 2016 sampai tahun 2021, digitalisasi di Waskita Karya sudah menghasilkan total 26 aplikasi.
Selanjutnya, Mursyid menjelaskan, digitalisasi pada proses bisnis Waskita Karya yang terbagi dalam empat tahap Bidding/Marketing, Engineering, Procurement, dan Construction.
“Di proses bidding, kami sekarang memiliki Winning War Room dengan memanfaatkan aplikasi yang kami kembangkan sendiri. Namanya WELCOME. Aplikasi WELCOME memuat seluruh data tentang pasar, tender yang diikuti dan status tender,” jelas Mursyid.(redaksi)