Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti SSos MM (tengah) membuka puncak FSY 2023.

Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Ciptakan Ruang Sastra Lewat FSY 2023

Seputar Jogjakarta

YOGYAKARTA – Gelaran Puncak Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2023 resmi dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta Ir Aman Yuriadijaya MM di Balai Bahasa Yogyakarta, Kamis malam (26/10/2023).

Pertunjukan ini sangat kuat dengan nuansa sastra. Kehadiran FSY 2023 juga menjadi ajang pesta para sastrawan untuk menikmati sajian sastra yang dikemas teatrikal dan sangat artistik.

Baca juga :  Unik, Tujuh Pasangan Menikah di Dalam Pabrik, Naik Forklift dengan Mahar 25 Kilogram Beras 

Suasana akrab terasa saat penikmat sastra dari berbagai latar belakang berkumpul di tempat tersebut, sembari duduk bersila di atas tikar. Berbarengan dengan itu, mereka juga menikmati teh dan kopi hangat khas menu angkringan.

Selain bisa menikmati berbagai menu angkringan, para pengunjung juga dimanjakan berbagai hiburan. Seperti penampilan musik dari Panji Sakti, Teater Kembang Gula, dongeng Bahasa Jawa oleh Fara, Binar, dan Sheva dari Jogja Acting Studio, serta persembahan kesenian dari Sanggar Seni Kinanti Sekar.

Penampilan musisi Panji Sakti.

Panggung sastra ini menyedot perhatian masyarakat luas. Terlihat banyak sastrawan senior Yogyakarta ikut hadir dan menikmati acara tersebut.

Dalam pertunjukan ini, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti SSos MM berperan sebagai “Ibu Budaya” yang menjadi induk dari peristiwa panggung pembukaan FSY 2023. Pada kesempatan tersebut, Yetti menyampaikan poetic speech tentang harapan seorang ibu untuk anak-anaknya dalam membangun budaya bangsa.

Kemudian, pertunjukan dilanjutkan dengan aksi “mbedhol tela” oleh Sekda Kota Yogyakarta Ir Aman Yuriadijaya MM. Lalu, singkong diserahkan kepada Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti SSos MM dan Ramayda Akmal, salah satu juri Sayembara Puisi Nasional FSY 2023.

Singkong yang diserahkan menyimbolkan bekal perjalanan guna membangun kebudayaan Indonesia.

Usai acara, Yetti mengatakan, FSY 2023 merupakan bukti dari kekuatan kolaborasi dan semangat bersama.

“Ini adalah wujud cinta dan komitmen kami terhadap sastra, yang bukan hanya berkembang, tetapi juga menjadi sarana untuk merajut tali persaudaraan dan kerjasama yang erat,” papar Yetti.

Selain itu, acara tersebut juga sebagai ruang pertemuan antarsastrawan di Yogyakarta. Para tokoh sastra, akademisi, mahasiswa, warga kampung, seniman, dan budayawan juga terlibat dalam acara ini.

Yetti mengungkapkan, setiap tahunnya, festival ini menciptakan ruang pertemuan yang tak ternilai, tempat sastrawan dan seniman berbagi gagasan, menginspirasi satu sama lain, dan mengukir jejak yang akan terus berlanjut di masa depan.

“Pada setiap penyelenggaraan festival ini, kami menyaksikan pertumbuhan yang luar biasa. Sastrawan dan seniman, yang awalnya hanya sejumlah kecil, kini menjadi lebih banyak dan lebih beragam,” tandasnya.

Tidak hanya itu, lanjut Yetti, acara ini juga melibatkan berbagai elemen masyarakat. Mulai dari pengarang, penulis, penikmat sastra, media, penjaja buku sastra, ilustrator sastra, situs, hingga artefak sastra.

“Festival ini bukan lagi milik kami semata, melainkan milik seluruh komunitas sastra dan budaya yang terus berkembang di Kota Yogyakarta,” katanya.

Penampilan teaterikal dalam acara FSY 2023.

FSY 2023 mengambil tema ‘Sila’. Sila dimaknai sebagai duduk bersila, kontemplatif, mendengar dan melihat kedalaman, dengan harapan setelah tema ‘Mulih’ pada tahun 2022 sebelumnya, FSY 2023 mampu membaca ke dalam diri, untuk kemudian merefleksikan ke dalam bentuk-bentuk program dalam merayakan pertemuan sastra di Kota Yogya.

Salah satu gebrakan yang dilakukan FSY 2023 adalah menghidupkan kembali sayembara puisi yang pernah marak di Kota Yogyakarta. Sayembara Puisi Nasional merupakan program baru di FSY yang ternyata di luar dugaan dibanjiri peserta. Jumlahnya cukup banyak dan di luar ekspektasi penyelenggara.

Sementara itu, Sekda Kota Yogyakarta Ir Aman Yuriadijaya MM sangat mengapresiasi dan menyambut baik acara tersebut. Ia mengungkapkan, dalam era yang terus berubah, di mana teknologi dan globalisasi mengubah wajah dunia, FSY 2023 tetap menjadi cahaya yang mengajak masyarakat untuk tetap menghargai dan merayakan akar budaya.

“Semoga FSY 2023 menjadi pesta yang tak terlupakan. Semoga bisa terus memberikan makna yang dalam dalam kehidupan,” tukasnya.(Heroe)

artistik bahasa Jawa Balai Bahasa Yogyakarta dongeng Festival Sastra Yogyakarta FSY 2023 Ir Aman Yuriadijaya MM Jogja Acting Studio kesenian Panji Sakti Puncak Sanggar Seni Kinanti Sekar sastra sastrawan Sekda Kota Yogyakarta Sekretaris Daerah Teater Kembang Gula teatrikal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts