Sebanyak 8.000 Lansia di Provinsi DIY Terima Bansos Pangan

YOGYAKARTA – Setiap bulan, DIY menyalurkan bantuan sosial pangan kepada 8.000 lansia non-penerima pensiunan, Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Besaran bantuan pangan yang sudah berjalan tiga bulan tersebut, senilai Rp 300.000 per bulan dan disalurkan melalui rekening digital para lansia berusia di atas 60 tahun tersebut.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meluncurkan Program Bantuan Sosial Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU) di Warung Arnis, Wukirsari, Sleman, Rabu (3/4/2024). Warung Arnis merupakan salah satu warung yang termasuk dalam Warung Lanjut Usia Yogyakarta (Waluyo), yang menjadi tempat bagi para lansia membelanjakan bantuan yang diberikan.

Baca juga :  PT SWID Tbk. Menggelar Buka Puasa Bersama Karyawan dan Warga Sekitar

Sri Sultan menyebut, bantuan sosial ini merupakan salah satu cara mewujudkan visi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. Apalagi, keberadaan generasi lanjut usia merupakan kekayaan yang tidak ternilai. Berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan tersebut, memberikan jaminan hidup yang layak serta kenyamanan menjadi hal yang wajib dilakukan.

“Memberikan penghormatan dan penghargaan kepada para Lansia bukanlah sekedar pilihan. Itu adalah sebuah panggilan jiwa, kewajiban moral yang menuntut tindakan nyata dari kita semua,” papar Sri Sultan di Sleman, Rabu (3/4/2024).

Saat ini, berdasarkan indeks pembangunan kesehatan, sudah terjadi penurunan angka kelahiran, kesakitan, kematian, dan meningkatkan umur harapan hidup. Peningkatan usia harapan hidup ini harus diikuti dengan terciptanya generasi lansia yang tangguh, aktif, mandiri, dan produktif. Karena itu, mesti dihadapkan pada tantangan penurunan fisik dan mental, semangat kaum lansia wajib dijaga agar bisa berkontribusi bagi masyarakat.

“Faktanya sekarang banyak para Lansia yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya. Terutama yang hidup tanpa cukup uang pensiun, aset, atau tabungan. Ini yang harus diperhatikan dan layanan kita kepada mereka menjadi komitmen yang tidak boleh dikhianati,” tegas Sri Sultan HB X.

Selain bertujuan membantu memenuhi kebutuhan Lansia, Sri Sultan juga mengatakan, bantuan ini bisa meningkatkan jumlah konsumsi Lansia. Hal ini juga bisa memberikan dampak positif bagi penurunan angka kemiskinan. Juga mampu meningkatkan kualitas ekonomi tidak hanya bagi Lansia, namun juga bagi pemilik warung maupun masyarakat sekitar.

“Saya melihat penurunan angka kemiskinan ekstrem sebagai tanda kemajuan karena bantuan sosial. Pada awalnya, mereka hanya mampu belanja 500 ribuan saja, kini bisa belanja hingga 800 ribuan, karena ada tambahan 300 ribu dari kita. Ini bagus,” kata Sri Sultan.

Sri Sultan berharap, para Lansia yang masih mampu bekerja, bisa menggunakan tenaga dan pikiran untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Selain itu, Sri Sultan juga mengimbau banyak pihak meneguhkan komitmen dan memastikan para lansia merasa dihargai, dilindungi dan terus mampu berkontribusi bagi generasi yang akan datang.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih mengatakan, persentase Lansia di DIY adalah 17,33 % dari jumlah penduduk. Jumlah ini terus bertambah seiring meningkatnya Usia Harapan Hidup di DIY. Karena itu, DIY harus memastikan terpenuhinya hak dasar dan kesejahteraan lansia ini, melalui Bansos Jaminan Sosial.

Bansos tersebut bertujuan meningkatkan kesejahteraan sosial bagi Lansia. Program ini merupakan terobosan baru yang menunjukkan komitmen kuat DIY untuk menjamin terpenuhinya pemenuhan kebutuhan dasar bagi Lansia. Tujuannya, memenuhi kebutuhan dasar Lansia, mendorong peningkatan kepedulian keluarga dan masyarakat dalam pemenuhan hak-hak Lansia, melaksanakan rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, pendampingan sosial, advokasi sosial dan memberdayakan warung-warung yang ada di sekitar penerima bantuan Lansia.

“Mekanisme penyaluran Bansos ini berbasis digital, dengan menggandeng Bank BPD DDIY. BPD DIY menyediakan rekening virtual dalam bentuk barcode. Selanjutnya mereka bisa mendatangi Waluyo dengan membawa barcode dan KTP saja. Untuk Bansos ini sementara akan dilaksanakan selama 1 tahun dan berkelanjutan,” papar Endang.

Saat ini, terdapat 257 Waluyo di DIY. Warung-warung yang diberdayakan merupakan warung-warung setempat. Warung-warung ini juga menerima pencairan pangan melalui program PKH dan komponen anak sekolah.

Sutrisno Wiyono (70) dari Dusun Bulak Salak, Cangkringan mengatakan sudah tiga kali mendapatkan bantuan. Bantuan yang diterima berwujud telur, beras, gula, ayam, dan kebutuhan dapur.

Ia mengaku senang atas adanya bantuan tersebut. Apalagi, bantuan kali ini diberikan langsung Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang menurut pengakuannya baru pertama kali dia temui dan hanya bisa melihat dari televisi saja. Apalagi bantuan ini, sangat meringankan bebannya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh cangkul di sawah tetangga ini.

Matur kalian Ngarsa Dalem, maturnuwun sanget. Kulo dereng nate pikantuk bantuan. Dapat bantuan ini langsung dari Ngarsa Dalem, matur sembah nuwun sanget,” ungkap Sutrisno Wiyono.(Heroe)