Seorang pekerja tengah mengerjakan pesanan dari luar negeri.

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Solo Akui Jumlah Eksportir Solo Berkurang Banyak

Nasional

SOLO – Saat ini, jumlah eksportir Kota Solo tinggal separuh, jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan Kabid Pengembangan Eskpor dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Solo, Endang Kurnia Maharani.

Endang menyebut, pandemi memang mengubah segalanya. Termasuk jumlah eksportir dari Kota Solo. Menurutnya, saat ini jumlah eksportir asal Solo tinggal 35 dari sebelumnya yang berjumlah 74.

Baca juga :  PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Salurkan Dana Bantuan untuk Lingkungan Hidup

“Ada beberapa penyebab berkurangnya jumlah eksportir Solo tersebut. Di antaranya adalah pandemi Covid-19 yang merontokkan sejumlah industri lokal, ungkap Endang, di sela-sela acara Sosialisasi Kajian Pengembangan dan Potensi Kemitraan bagi Sentra IKM Mebel di Hotel Harris Solo, Selasa (1/10/2024).

Ditambahkan Endang, selain itu, beberapa eksportir menggunakan alamat ekspor selain Solo. Ini berkaitan dengan ekspansi usaha mereka. Dengan begitu, mereka sudah tidak lagi terdata sebagai eksportir asal Solo.

Penyebab lainnya, sebagian eksportir sudah tidak beraktivitas lagi dalam bidang ekspor. Di antaranya adalah eksportir produk kayu seperti mebel yang diakibatkan kondisi ekonomi yang berat pasca pandemi Covid-19 yang belum pulih.

Setelah pandemi Covid-19 berlalu, pasar masih dipengaruhi efek geopolitik yang berdampak kepada naiknya biaya-biaya. Salah satunya biaya pengiriman (pengapalan).

“Akhirnya kondisi tersebut membuat mereka berpikir ulang untuk melanjutkan ekspor karena secara hitung-hitungannya tidak masuk,” imbuh Endang.

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Solo berusaha mengembalikan jumlah eksportir tersebut. Tentu saja, semua itu menurut Endang membutuhkan waktu. Mengingat ekspor memerlukan proses yang tidak mudah. Namun, saat ini setidaknya yang bisa dilakukan adalah mencari akses informasi yang tepat mengenai buyer potensial yang bisa menerima produk-produk lokal.

“Kondisi ini memang berat, tetapi bagaimana informasi yang benar mengenai pangsa pasar juga perlu disampaikan. Kadang getok tular saja. Kami mengharapkan para pejabat yang berada di negara mitra menyampaikan informasi detail tentang potensi masing-masing negara mitra terkait ekspor,” imbuhnya.

Semetara itu, pemerintah juga telah menyediakan informasi tentang buyer melalui situs inaexport.id. Produsen lokal bisa mengakses dan mendapatkan informasi tentang buyer potensial yang sudah terseleksi di negara tujuan. Pihaknya juga siap menjembatani pelaku industri lokal untuk menemukan buyer potensial bersama Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Pengembangan Eskpor, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan atase perdagangan di negara mitra perdagangan. (Heroe)

alamat ekspor atase perdagangan buyer buyer potensial Direktorat Pengembangan Eskpor eksportir Indonesian Trade Promotion Center industri lokal ITPC Kementerian Perdagangan Kota Solo mebel Pandemi COVID-19 produk kayu situs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts