Kepala Diskominfo Jawa Tengah Riena Retnaningrum turut hadir dalam program KKN UNY di Klaten.

Pengemasan Perlu Menjadi Perhatian Dalam Produk UMKM

Kampus

YOGYAKARTA– Salah satu unsur penting dalam berusaha adalah packaging atau kemasan. Packaging sendiri adalah kemasan atau material yang berfungsi melindungi produk dari benda asing agat tidak mengotori dan tidak merusak barang di dalamnya.

Nah, kemasan yang berbentuk unik dan menarik lebih mudah dilirik calon konsumen. Mereka akan lebih ingin mencari tahu produk yang kemasannya menarik dan mempunyai desain yang bagus. Selain itu, kemasan dan logo produk merupakan salah satu cara memperkenalkan identitas produk terhadap target pasar yang hendak disasar.

Baca juga :  Para Rektor Berkumpul dan Sampaikan Seruan Moral soal Pemilu dan Demokrasi

Hal tersebut disampaikan Riza Amelia Jasmin, mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) K2022-26239 Beteng, Jatinom, Klaten saat memberi pelatihan pembuatan singkong keju dan saus pepaya di Beteng. Menurut Riza, kemasan bisa memperindah produk dengan kemasan yang sesuai kategori produk. Kemasan yang dibuat dihadirkan untuk melindungi produk lebih aman sekaligus memberikan informasi produk itu sendiri dalam bentuk pelabelan. “Kami coba membuatkan desain produk dari UMKM Desa Beteng berupa grubi, manggleng, kripik, dan permen pepaya” kata Riza, pekan lalu (16/9/2022).

Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi UNY ini melanjutkan, untuk memperluas jaringan pemasaran bisa melalui media sosial seperti Instagram (IG), website, e-commerce, atau WhatsApp (WA).

“Juga bisa membuat pamflet serta menggunakan pola Electronic Word of Mouth (E-WOM) berupa testimoni kepuasan pelanggan yang akan ditampilkan dalam konten produk di media sosial. Jaringan pemasaran seperti itu juga bisa digunakan untuk pengembangan pasar,” paparnya.

Materi yang disampaikan Riza tidak hanya sebatas bagaimana produk itu dikemas dengan baik, tetapi disampaikan pula teori tentang kemasan, produk yang akan dipasarkan, desain kemasan produk, estimasi biaya kemasan, rencana dan strategi pemasaran, serta bagaimana usaha tersebut nantinya didistribusikan di masyarakat lokal, nasional, maupun internasional.

Pelatihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM di Beteng tersebut merupakan kerja sama antara Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Klaten, khususnya Desa Beteng Jatinom dengan menggandeng KKN UNY.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari program Pelatihan UMKM Diskominfo Jawa Tengah yang dilaksanakan sejak Agustus lalu.

Kepala Diskominfo Jawa Tengah Riena Retnaningrum mengungkapkan, kegiatan tersebut diharapkan bisa memberdayakan ibu-ibu PKK setempat.

Kepala Desa Beteng Prapta Sugiarta berharap, dengan adanya pelatihan UMKM tersebut, diharapkan produk bisa dijual di minimarket sekitar Beteng dengan sistem titip jual, sehingga bisa mengembangkan dan memberdayakan perekonomian masyarakat.

Pelatihan tersebut dihadiri sejumlah pihak. Di antaranya Kepala Diskominfo Jawa Tengah beserta jajaran, Kepala Diskominfo Kabupaten Klaten beserta jajaran, Kepala Desa Beteng beserta perangkat, serta mahasiswa KKN UNY dan ibu-ibu Kader PKK Desa Beteng yang juga sebagai peserta dalam pelatihan tersebut.

Ketua KKN UNY Rahmawati Dewi Yusnita mengatakan, selama ini di Desa Beteng ketela hanya dijual mentah, tanpa diolah, sehingga harganya murah. Selain itu juga belum ada UMKM-nya dan edukasi kewirausahaan belum maksimal. Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Elektronika UNY ini berharap, pelatihan ini bisa mengantarkan Desa Beteng beradaptasi di dunia digital, sehingga perekonomian bisa menembus pasar nasional bahkan internasional. (redaksi)

kemasan KKN Klaten konsumen kuliah kerja nyata Packaging program UMKM Universitas Negeri Yogyakarta UNY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts