Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita.

Kementerian Perindustrian Sukses Ciptakan Ribuan Wirausaha Baru

Nasional

JAKARTA – Wirausaha baru (WUB) di sektor industri kecil dan menengah (IKM) keberadaannya memiliki peranan yang penting dalam memperkuat perekonomian nasional. Terutama dalam perluasan kesempatan berusaha dan bekerja hingga ke pelosok daerah.

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) konsisten menggelar berbagai program pelatihan dalam meningkatkan jumlah populasi WUB IKM. Baik yang baru merintis bisnis maupun yang menjalankan usahanya agar dapat naik kelas.

Baca juga :  PLN Sudah Mengaliri Listrik kepada 83.280 Desa di Indonesia

“Dalam upaya peningkatan populasi wirausaha baru IKM, khususnya bagi calon wirausaha yang memiliki jiwa kewirausahaan, kami telah melaksanakan kegiatan penumbuhan wirausaha industri melalui berbagai program supaya mereka naik kelas jadi IKM yang adaptif dan inovatif,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Rabu (4/1/2023).

Ditjen IKMA Kemenperin telah menyelenggarakan program penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru berupa pelatihan atau bimbingan teknis manajemen kewirausahaan, fasilitasi perizinan berusaha (legalitas usaha), serta fasilitasi mesin atau peralatan.

Tujuannya, meningkatkan produktivitas WUB IKM. Mulai dari program Santripreneur, penumbuhan wirausaha di daerah tertinggal, perbatasan, terluar, dan pascabencana, hingga penumbuhan wirausaha yang bersinergi dengan kementerian dan lembaga lainnya termasuk melalui dana dekonsentrasi.

“Sampai triwulan III tahun 2022, Ditjen IKMA melatih sebanyak 17.763 WUB, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 8.019 WUB. Selain itu, Ditjen IKMA memfasilitasi 6.235 WUB untuk mendapatkan legalitas usaha atau meningkat dari tahun 2021 sebanyak 5.330 WUB,” papar Reni.

Tidak hanya itu, Ditjen IKMA menggelar program Santripreneur dengan melatih wirausaha baru di 13 pondok pesantren dengan peserta binaan sebanyak 670 santri. Total santri yang dilatih sejak 2013 hingga saat ini sebanyak 10.914 santri dari 102 pondok pesantren.

“Dalam program ini, kami memberikan bimbingan teknis serta fasilitasi mesin atau peralatan produksi. Fasilitasi Ditjen IKMA ini diharapkan bisa mendorong wirausaha IKM di lingkungan pondok pesantren dalam upaya menciptakan lapangan kerja baru dan turut mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” katanya.

Reni melanjutkan, Ditjen IKMA juga fokus mendorong wirausaha yang menjalankan bisnisnya, agar terus tumbuh dan berkembang melalui program akselerasi bisnis teknologi. Ini sejalan dengan program Making Indonesia 4.0 melalui penumbuhan dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi. Yakni, wirausaha (enterpreneurship) yang mengedepankan inovasi produk dan pemanfaatan teknologi dalam proses bisnisnya.(redaksi)

Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka IKM IKMA industri kecil Kementerian Perindustrian Wirausaha baru WUB WUB IKM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts