Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the accelerated-mobile-pages domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u1567911/public_html/jogjainsight.com/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the ad-inserter domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u1567911/public_html/jogjainsight.com/wp-includes/functions.php on line 6121
Rangkaian Kotabaru Heritage Festival Diawali dengan Jogja Historical Orchestra
Pembukaan Kotabaru Heritage Festival yang dimulai dengan Jogja Historical Orchestra.

Rangkaian Kotabaru Heritage Festival Diawali dengan Jogja Historical Orchestra

Seputar Jogjakarta

YOGYAKARTA – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta sukses menggelar Jogja Historical Orchestra yang mengusung tema “Jogja Kembali,” Judul acara tersebut adalah “The Battle of Yogyakarta,” di Babon Aniem Faridan Kotabaru, Kamis (6/7/2023).

Kegiatan ini mengusung kolaborasi musik orchestra gamelan dan tarian-tarian kolosal dalam satu kemasan pertunjukan yang didukung tampilan visual grafis LED yang semakin menghidupkan acara. Pentas ini digelar dalam rangka memperingati peristiwa bersejarah Jogja Kembali, sekaligus mengawali rangkaian Acara Kotabaru Heritage Festival yang digelar pada 6 – 9 Juli 2023 di Kawasan Kotabaru.

Baca juga :  BKKBN DIY Akan Kunjungi 405.567 KK untuk Pemutakhiran Data Keluarga

Pertunjukan ini juga menjadi media refleksi bagi generasi muda dalam meneladani perjuangan pahlawan yang berupaya menegakkan kedaulatan negeri ini.

Acara dibuka PJ Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardja SH MEd ditandai pemukulan kentongan. Ia didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta Ir Aman Yuriadidjaya MM dan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti SSos MM. Berbarengan dengan itu, juga dilakukan launching Logo Kotabaru Heritage oleh PJ Wali Kota Yogyakarta.

Singgih Rahardja menyatakan, apresiasinya terhadap pelaksanaan Kotabaru Heritage Festival. “Kotabaru merupakan kawasan wisata baru di Yogyakarta dengan mengusung ciri utama heritage, garden city, premium, dan malam hari. Nilai jual yang dimiliki Kotabaru ini harus dikenalkan pada masyarakat melalui aktivasi kegiatan di kawasan Kotabaru. Kotabaru Heritage Festival merupakan salah satu pintu masuk yang diharapkan bisa menghadirkan pengalaman wisata baru, di mana pengunjung tidak hanya memperoleh pengalaman what to see, tetapi juga what to eat, what to buy, dan what to do,” papar Singgih.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti SSos MM menyatakan, Jogja Historical Orchestra merupakan sarana mengenalkan kawasan Kotabaru sebagai sebuah kawasan bersejarah yang syarat akan memori perjuangan bangsa Indonesia, khususnya pada masa revolusi.

“Kawasan yang dahulunya merupakan pemukiman kolonial menjadi salah satu kawasan penyangga dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, karena digunakan sebagai markas tantara dan gudang senjata. Karena itu, di tahun ini Jogja Historical Orchestra digelar di Babon Aniem Kotabaru yang menjadi representasi kawasan ini,” imbuh Yetti.

Jogja Historical Orchestra menjadi refleksi yang menggambarkan perjuangan Jogja secara kontekstual namun tetap selaras perkembangan zaman. Hal ini terlihat dari kolaborasi yang ditampilkan para insan seni dalam menyajikan sebuah pertunjukan orchestra dengan lantunan lirik repetoar perjuangan dipadukan dengan gamelan, visual grafis, dan tarian kolosal yang membangkitkan kenangan masa perjuangan.

Yetty berharap, melalui pentas orchestra tersebut, generasi milenial bisa memaknai serta menyadari kebutuhan bangsanya dalam meneladani perjuangan para pendahulunya.

Lewat kolaborasi sejarah dan seni, lanjut Yetty, diharapkan bisa memacu lahirnya aktivasi-aktivasi event sejarah dan kebudayaan lainnya, khususnya di Kawasan Kotabaru sehingga citra Kotabaru sebagai kawasan wisata heritage semakin dikenal.

Rangkaian acara di pagelaran tersebut diawali penampilan seniman perkusi. Kemudian, dilanjutkan acara puncak, yaitu kolaborasi pertunjukan orchestra gamelan dan tarian kolosal yang merepresentasikan alur cerita peristiwa Jogja Kembali.

The Battle of Yogyakarta digambarkan dalam gerakan tari kolosal yang menyiratkan setiap adegan perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari ancaman pasukan kolonial. Suasana semakin menggelora dengan iringan orchestra dan gamelan serta lirik-lirik lagu perjuangan. Penonton dibuat hanyut dalam spirit perjuangan masa revolusi ketika alunan lagu perjuangan. Di antaranya, Tanah Airku, Gugur Bunga, dan Berkibarlah Bendera Negeriku diperdendangkan.

Tidak hanya penampilan musik dan tari, dalam acara semalam penonton juga dibuat takjub penampilan live action melukis Babon Aniem oleh seniman perupa Astuti Kusuma selama berlangsungnya acara. Antusiasme terhadap pergelaran ini terlihat dari banyaknya pengunjung Kotabaru yang menyaksikan pentas tersebut.

Diharapkan, melalui pentas ini spirit perjuangan para pahlawan akan kembali hadir dalam setiap orang yang menyaksikannya. Selain itu, pertunjukan tentang sejarah bisa menjadi media alternatif pembelajaran sejarah bagi generasi muda, sehingga tertanam jiwa-jiwa nasionalisme untuk mencintai bangsanya.(Heroe)

Babon Aniem Faridan Kotabaru Dinas Kebudayaan gamelan Jogja Historical Orchestra Jogja Kembali kolaborasi Kota Yogyakarta Kundha Kabudayan music orchestra tarian kolosal The Battle of Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts