MoU kerja sama dilakukan di Banyuwangi untuk menciptakan lulusan siswa yang mandiri, unggul, dan berbudaya.

Siapkan SDM Unggul dan Berbudaya, Kupuku Indonesia Gandeng LP NU Ma’arif dan Yayasan Karmel  

Nasional

BANYUWANGI – Kupuku Indonesia sepakat menandatangani Nota Kesepahaman dengan Lembaga Pendidikan NU Ma’arif Banyuwangi dan Yayasan Karmel di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (24/8/2022). Kerja sama strategis berupa saling berbagi pengalaman dan praktik baik ini bertujuan agar terciptanya lulusan siswa yang mandiri, unggul, dan berbudaya.

Memorandum of Understanding (MoU) yang dilaksanakan di Pendidikan Terintegrasi Bumi Sholawat Badar ini disaksikan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Ketua Dewan Pembina Yayasan Hati Suci Joseph Dharmabrata, Presiden Indonesia Global Compact Network Y.W. Junardy, Ketua PCNU Banyuwangi KH Moh Ali Makki Zaini (Gus Makki), dan Plt. Ketua Yayasan Karmel & Perwakilan Keuskupan Malang Romo Joko Purnomo, O.Carm.

Baca juga :  Akhirnya, Bank Indonesia Putuskan Naikkan Suku Bunga

MoU tersebut merupakan penunjang pelaksanaan program kolaborasi Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Banyuwangi, Yayasan Karmel, dan Kupuku Indonesia dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri dan mencerminkan akar budaya serta kearifan lokal serta takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Tahapan kerja sama akan memanfaatkan konsep Merdeka Belajar untuk melakukan perubahan orientasi Proses Belajar Mengajar (PBM) yang melibatkan jenjang pendidikan dari TK, SD, SMP, dan SMA. Harapannya, Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Banyuwangi dan Yayasan Karmel, sebagai lembaga pendidikan bisa meningkatkan mutu pendidikan dan lulusan siswa-siswanya.

Sementara itu, Kupuku Indonesia akan memfasilitasi kerja sama dua lembaga pendidikan berbeda basis agama itu dalam bentuk pelatihan, pendampingan, serta pengetahuan.  Tujuannya, untuk memberikan dampak yang efektif bagi Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Banyuwangi dan Yayasan Karmel serta bisa direplikasi secara nasional.

“Kolaborasi lintas agama untuk kemajuan pendidikan Indonesia merupakan bentuk kemerdekaan yang konkret yang dapat diadopsi secara nasional,” kata CEO Kupuku Indonesia Satrio Anindito di sela acara.

Sementara itu, Romo Joko Purnomo, O.Carm, Plt. Ketua Yayasan Karmel & Perwakilan Keuskupan Malang menegaskan bagi Yayasan Karmel, kerja sama tersebut merupakan peristiwa yang sangat penting, yang membuat mereka dapat ambil bagian dalam ikut serta mencerdaskan anak bangsa. Terutama bagi masyarakat yang miskin dan berkekurangan secara materi dan intelektual.

Sedangkan KH Moh Ali Makki Zaini (Gus Makki), Ketua PCNU Banyuwangi berharap kerja sama tersebut bisa bermanfaat membawa perdamaian dan persaudaraan sesama anak bangsa yang berkeyakinan beda.

“Inilah cara kami bertoleransi. Jauh dari sekedar formalitas. Mudah-mudahan ini semua bisa menjadi acuan bagi teman-teman kami baik muslim atau non-muslim, sebagai sesama anak bangsa yg sama-sama menghirup oksigen Indonesia,” katanya.

Dalam kerja sama tersebut, terdapat delapan sekolah yang menjadi pioneer. Di antaranya, dari Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Banyuwangi seperti TK Khadijah 119 Jajag Gambiran, SD NU Kradenan Purwoharjo, SMP Darussyafa’ah Setail Genteng, SMA NU Genteng. Adapun dari Yayasan Karmel adalah TKK Theresia Muncar, SDK St. Ignatius Muncar, SMPK Sint. Yoseph Muncar, dan SMAK Hikmah Mandala Banyuwangi.

Kolaborasi tiga pihak tersebut diharapkan bisa memantik inisiatif serupa di berbagai daerah Indonesia, sehingga menjadi agenda nasional.(redaksi)

banyuwangi berbudaya Kupuku Indonesia LP NU Ma’arif mandiri MoU SDM siswa unggul Yayasan Karmel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts