Jaringan PLN harus tetap dijaga untuk melayani masyarakat luas.

Pemerintah Terangi 76.900 Desa Kelurahan dengan Listrik PLN Sepanjang Tahun 2023

Nasional

JAKARTA – Pemerintah bersama PT PLN (Persero) berupaya menghadirkan listrik di semua wilayah di Indonesia sampai ke pelosok. Semua dilakukan sebagai wujud negara hadir buat rakyatnya.

Selama 2023, pemerintah melalui PLN sukses mengaliri listrik kepada 76.900 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia. ini merupakan komitmen mewujudkan listrik berkeadilan, khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Baca juga :  PT KAI Amankan 997 Barang Milik Penumpang yang Tertinggal di LRT Jabodebek

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi mandat dalam ketenagalistrikan nasional, PLN terus berupaya mendukung pemerataan listrik sebagai kebutuhan dasar masyarakat.

”Saat ini, listrik merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Dari situ, bersama pemerintah, kami akan terus menggenjot pemerataan listrik sampai wilayah 3T sesuai dengan pengejawantahan sila kelima Pancasila, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di Jakarta, Jumat (26/1/2024).

Darmawan meneruskan, dengan total 83.637 desa dan kelurahan yang sudah berlistrik secara nasional, 76.900 di antaranya diterangi listrik PLN melalui program listrik desa (lisdes). Sedangkan, sisanya bersumber dari listrik non-PLN sebanyak 3.885 desa dan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) sebanyak 2.852 desa. Dengan begitu, pada tahun 2023 lalu, rasio desa berlistrik (RDB) nasional mencapai 99,85%.

Capaian Desa Berlistrik PLN secara periodik pada tahun 2023, di antaranya periode triwulan I (Januari-Maret) sebanyak 76.110 desa dan kelurahan.

Upaya PLN pada triwulan ini dirasakan langsung masyarakat di Kepulauan Aru. Melalui dana Penyertaan Modal Negara (PMN), PLN membangun sistem listrik bagi 2.192 rumah tangga yang tersebar di 15 desa yang selama ini bergantung pada genset.

PLN melanjutkan upaya menerangi Indonesia pada triwulan II (April-Juni) dengan realisasi 76.546 desa dan kelurahan, triwulan III (Juli-September) capai 76.679 desa dan kelurahan, dan pada triwulan IV berhasil meningkat menjadi 76.900 desa dan kelurahan.

Pada September 2023, sejumlah desa di Flores akhirnya menikmati listrik dari PLN. Sebelumnya, PLN membangun jaringan listrik untuk menyambung akses listrik bagi desa terpencil di Flores yang selama ini bergantung pada genset.

”Listrik merupakan jantungnya perekonomian Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan rasio desa berlistrik dan rasio elektrifikasi. Dengan bekal transformasi digital yang berhasil dilakukan, pada tahun 2024 ini, kami yakin lebih signifikan. Ini merupakan bagaimana sila kelima Pancasila benar-benar diwujudkan dalam bentuk nyata, yaitu terang seantero negeri,” jelasnya.

Penggalakkan program Lisdes juga sejalan dengan langkah nasional dalam mencapai Rasio Elektrifikasi 100%. Hingga Desember 2023, Rasio Elektrifikasi nasional mencapai 99,79%.

“Untuk bisa menuntaskan mandat ini bukan sesuatu hal yang mudah. Berbagai rintangan jarak, cuaca, topografi ekstrem menjadi tantangan yang tak membuat PLN gentar dalam memberikan akses listrik kepada seluruh masyarakat,” tegasnya.

Upaya PLN bersama pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi sekaligus memeratakan akses listrik kepada masyarakat juga dilakukan melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). BPBL merupakan program bantuan pemasangan baru listrik bagi rumah tangga tidak mampu. Ini meliputi pemasangan instalasi tenaga listrik, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan baru ke PLN sampai dengan pengisian token listrik perdana.

Sepanjang 2023, PLN berhasil merealisasikan program ini kepada 131.600 rumah tangga atau melebihi target 125 ribu rumah tangga. Penerima BPBL merupakan rumah tangga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial berdomisili di daerah 3T, dan/atau berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat layak menerima BPBL.

Kehadiran listrik melalui berbagai program ini pun dirasakan langsung oleh masyarakat di Desa Atamali di Kabupaten Jayapura, Papua.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Atamali Edwin Tokoro mengungkapkan, selama ini masyarakat hanya mengandalkan genset dan aki untuk penerangan, sehingga hadirnya listrik 24 jam dari PLN sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat.

“Terima kasih kepada PLN dan pemerintah yang sudah hadir melistriki kampung kami. Jadi apa yang dilakukan Pemerintah dan PLN bagi masyarakat, kami sangat senang sudah ada listrik 24 jam, dan kami siap menjaga aset dan properti PLN dengan baik,” katanya.

Kegembiraan atas hadirnya listrik juga disampaikan oleh Bahar (44), warga Dusun Peppae, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Berkat hadirnya listrik PLN di daerahnya, Bahar mengaku, warga desa sangat terbantu dalam penerangan untuk aktivitas belajar anak-anak di malam hari.

“Alhamdulillah setelah sekian lama kami menunggu, akhirnya listrik di dusun kami sudah menyala. Dulu anak-anak harus ke desa sebelah bila hendak belajar pada malam hari. Sekarang, anak-anak sudah bisa belajar di rumah berkat listrik PLN,” kata Bahar.(Heroe)

Badan Usaha Milik Negara BUMN lampu tenaga surya hemat energi listrik listrik non-PLN LTSHE Pancasila pemerataan program lisdes program listrik desa PT PLN rasio desa berlistrik RDB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts