Bupati Kulonprogo: UMKM Kulonprogo Saatnya Naik Kelas

KULONPROGO – Bupati Kulonprogo Drs H Sutedjo mengatakan, produk yang dihasilkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Kulonprogo semakin berkembang. Ada 42 ribu lebih UMKM yang ada di Kulonprogo. Sayangnya, saat ini mereka terkendala pandemi Covid-19. Meski begitu, dalam dua tahun terakhir ini banyak UMKM yang mampu bertahan.
“Jika UMKM Kulonprogo disebut naik kelas, memang sudah layaknya begitu. Saatnya UMKM semakin berkembang ke pasar dunia,” papar Bupati Sutedjo saat menjadi narasumber dalam kegiatan “Sosialisasi Kebijakan Penanaman Modal” yang diadakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kulonprogo di Pondok Makan Omah mBeji Wates, Rabu (29/09/2021).
Sutedjo melanjutkan, saat ini pemerintah pusat maupun pemerintah daerah atau kabupaten memiliki peran yang besar dalam mendorong UMKM melakukan pengembangan usaha. “Dari sektor perizinan, Pemkab Kulonprogo memberikan kemudahan untuk proses perizinan,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sutejo juga menyerahkan izin usaha kepada perwakilan UMKM.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kulonprogo Agung Kurniawan SIP MSi mengatakan, produk UMKM di Kulonprogo memiliki potensi dan peluang yang cukup besar untuk diekspor.
“Karena itu, kami menggandeng perusahaan eksportir. Harapannya ini bisa dimanfaatkan UMKM untuk memperluas jaringan ” papar Agung.
Berbarengan dengan acara tersebut, juga dilakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama (MoU) antara perwakilan UMKM yakni Sugeng dari Pandasari Craft Salamrejo Sentolo dengan Direktur Utama PT Out of Asia Arum Lusika. PT Out of Asia dikenal sebagai perusahaan eksportir.
Dalam acara tersebut, Arum Lusika mengajak pelaku UMKM bermitra dan membuka pasar mancanegara. Sedangkan Pemimpin Cabang BPD DIY Cabang Wates Suroso SE MM menjanjikan pihaknya siap memberi dukungan bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya.(redaksi)