Aplikasi Ruang Sehati Unriyo Bantu Wisatawan Temukan Ruang Laktasi di Malioboro

YOGYAKARTA – Wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta tidak perlu lagi khawatir mencari tempat menyusui. Sekarang ini, ada aplikasi Ruang Sehati yang akan menujukkan lokasi-lokasi terdekat untuk menyusui.
Hadirnya aplikasi tersebut memudahkan para ibu yang menyusui bisa berwisata secara nyaman dan bisa memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayinya tepat waktu.
Ketua Tim Peneliti Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) Giyawati Yulilania Okinarum mengatakan, pemberian ASI menjadi hak asasi bayi dan tertuang dalam Permenkes, UU Kesehatan, dan peraturan daerah (perda). Demikian juga, keberadaan ruang laktasi juga diatur peraturan. Di tempat publik semacam tempat wisata, juga wajib ada ruang laktasi.
Penelitian inovasi tersebut berawal dari keresahan akan sulitnya mendapatkan ruang laktasi yang layak dan nyaman.
“Ruang Laktasi di tempat wisata dibutuhkan karena cukup banyak ibu menyusui yang berwisata. Kami melakukan observasi selama empat hari saat instalasi belum selesai sudah banyak ibu menyusui yang menggunakan ruang laktasi ini,” ungkap Giyawati, baru-baru ini.
Ia meneruskan, aplikasi Ruang Sehati merupakan inovasi yang terintegrasi dengan ruang laktasi yang tersebar di beberapa tempat di Kota Yogyakarta. Aplikasi ini bisa diakses di telepon selular dan berisi beberapa fitur untuk mendukung ketercapaian keberhasilan ASI di Kota Yogyakarta. Di dalamnya juga disertai fitur e-growth untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi serta fitur yang menentukan titik lokasi ruang menyusui di Kota Yogyakarta.
“Yang menjadi unggulan adalah bisa berkonsultasi secara real time dengan konselor laktasi secara gratis melalui aplikasi ini,” imbuhnya.
Untuk sementara, ruang laktasi terintegrasi dengan Ruang Sehati baru ada di Teras Malioboro 2. Rencananya akan dikembangkan di tempat lain. Penyediaan Ruang Laktasi di Teras Malioboro itu adalah bagian dari wujud Penelitian Unriyo yang didanai Pemkot Yogyakarta. Penelitian sendiri mengangkat inovasi aplikasi Ruang Sehati dan penyediaan setting ruang menyusui publik sebagai bentuk Yogyakarta sebagai kota wisata dan upaya keberhasilan pemberian ASI eksklusif dan pencegahan stunting.
Sekda Kota Yogyakarta Aman Yuriadidjaya menambahkan, pengendalian stunting merupakan prioritas Pemkot Yogyakarta, sehingga penyediaan ruang laktasi menjadi salah satu upaya mendukung langkah tersebut. Untuk sementara ini, pemkot baru membangun satu buah Ruang Laktasi di Teras Malioboro 2 yang berada di sisi barat. Ruang tersebut berupa bangunan portable berbentuk gunungan dengan ukuran 2,5 meter x 1,5 meter dan tinggi 3 meter. Di dalam ruang menyusui terdapat fasilitas tempat duduk, wastafel, tempat mengganti popok bayi, dan tempat sampah.
Meski tertutup, ada fasilitas exhaust fan untuk menjaga sirkulasi udara di ruangan tetap bersih dan segar.
Keberadaan ruang laktasi, lanjut Aman, sebagai bentuk program pentahelix antara Pemkot Yogyakarta yang melibatkan dunia pendidikan. Terutama dalam mendukung program Pemkot Yogyakarta mengendalikan stunting.(redaksi)