Pengayaan isu pemberdayaan desa wisata di Kota Batu, Jawa Timur.
Opini

Butuh Persepsi Sama Pada Pembelajaran Sosiologi Kita 

oleh: Rachmad Kristiono Dwi Susilo, MA, Ph.D* Saya adalah Pengajar Sosiologi di Universitas Muhammadiyah Malang. Kebetulan, menekuni sosiologi sudah 31 tahun. Di Magister Sosiologi, saya mengajar Teori-Teori Sosiologi.  Jejak pemikiran saya yang bisa ditelusuri di antaranya melalui:  Buku Sosiologi Lingkungan (Rajawali Grafindo, 2010), Sosiologi Lingkungan dan Sumber Daya Alam: Perspektif Teori dan Isu-Isu Mutahir (Ar

Penulis saat ini masih belajar tentang Sosiologi dan Kebijakan Mengatasi Sampah.
Opini

Nyawiji untuk Magelang Zero Sampah: Sebuah Gagasan untuk Kota Kelahiran

Oleh: Associate Proffesor Rachmad K. Dwi Susilo* Setelah menyampaikan materi pelatihan bagi fasilitator pengelolaan sampah yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang, tanggal 28 Agustus 2023, dari pukul 09.00 sampai 11.20 WIB, pada hari sama (Senin malam), penulis bertemu kepala daerah untuk mendiskusikan isu-isu publik di kota kelahiran. Setelah diskusi tersebut penulis diantar Satpol

Penulis saat meninjau Kolam Ikan dan kolam pancing di Kelompok Tani Gunung Harta.
Opini

Kerelawanan Sosial: Belajar dari Kota Batu Jawa Timur untuk Kota Magelang (Tulisan Kedua-Tamat)

Wisata komunitas dipilih dengan mementingkan bentuk wisata ekologis. Kita melihat pertanian organik, keberadaan sapi dengan segala potensi dan air di kolam. Kesemuanya rantai ekologis yang disemai untuk kelestarian alam.  Tiga destinasi yang sedang dikembangkan oleh wisata ini yaitu: Edukasi Stroberi dan Apel Sistem tanam stroberi dilakukan melalui model pertanian organik, sehingga selain ramah lingkungan ia

Penulis saat membimbing Kuliah Lapang Sosiologi Pariwisata di Batu Edu Park di Desa Tulungrejo, Kota Batu, Malang.
Opini

Kerelawanan Sosial: Belajar dari Kota Batu Jawa Timur untuk Kota Magelang (Tulisan Pertama-Bersambung)

Pengalaman berharga penulis memandu Kuliah Lapang di Batu Edu Park di Desa Tulungrejo, Kota Batu, pada tanggal 27 November 2022 menjadi pendorong atau alasan penulis tertarik mengangkat topik ini. Pemandangan alam yang indah di kota ini dan pelajaran penting dari terbentuknya destinasi wisata berbasis komunitas yang menjadikan kekuatan kerelawanan sebagai motor atau penggerak sebagai daya

Penulis saat melaksanakan kerja fasilitator.
Opini

Fasilitator Pada Pemberdayaan Sebuah Pendekatan Kultural

A. Tentang Pemberdayaan di Indonesia Kita masuk pada sistem di mana pemberdayaan sebagai salah satu “panglima” di dalam pembangunan. Banyak pemberdayaan yang telah dilaksanakan oleh para pengambil kebijakan  yang  berhasil, namun juga tidak sedikit yang “mubazir” yang sama artinya pemberdayaan berakhir dengan capaian yang belum jelas. Pada kasus pemberdayaan petani di sekitar hutan di Randubelatung,